Telset.id, Jakarta – Osé, alat pijat mirip mainan seks sempat jadi berita utama internasional pada awal tahun ini, ketika mendapat penghargaan inovasi bergengsi di ajang Consumer Electronics Show (CES 2019). Meski sempat dikecam, alat pijat ini malah laris manis di pasaran.
Mainan seks yang dianggap “tidak senonoh” ini sempat dilarang, tetapi kemudian muncul lagi sekarang dan bisa didapatkan secara online. Harganya USD 290 atau sekitar Rp 4 juta per buah.
Osé, alat pijat yang menjanjikan orgasme di dalam, menjadi berita utama internasional pada awal tahun ini ketika mendapat penghargaan inovasi bergengsi di ajang Consumer Electronics Show (CES 2019).
{Baca juga: Viral, Ibu Unggah Foto Bayi dan “Alat Bantu” Vibrator}
Perangkat yang bisa membuat seseorang klimaks tersebut lantas mendapat kecaman. Sebagian orang menilai, mainan seks itu dianggap tidak bermoral. Tapi, ia tetap meraih penghargaan.
Lora Dicarlo, startup pembuat robot pijat tersebut, mengatakan lewat Twitter bahwa Osé sudah dipesan oleh banyak konsumen. Karenanya, pengiriman belum bisa dilakukan pada Januari 2019.
Seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Kamis (28/11/2019), Osé dirancang untuk “meniru jenis sentuhan manusia terbaik. Osé menggabungkan sentuhan pijat G-spot dan mulut klitoris.
Gunanya untuk membangkitkan dan merangsang kedua titik sensitif secara bersamaan. Kontrolnya bisa disesuaikan, tahan air, memiliki baterai yang bisa diisi ulang, dan terbuat dari silikon medis.
Penciptanya adalah seorang mantan perwira Angkatan Laut bernama Lora Haddock. Ia kabarnya mengembangkan Osé setelah mengalami orgasme campuran untuk kali pertama.
{Baca juga: Era Kebangkitan ‘Mesin Seks’ Sudah Dimulai}
Asosiasi Teknologi Konsumen menyebut bahwa Osé tidak bermoral, cabul, tidak senonoh, tidak sopan, dan tidak sesuai standar CTA. Namun, faktanya, publik meresponsnya secara baik. [SN/HBS]
Sumber: NY Post
