Telset.id, Jakarta – Twitter menyatakan, penambahan jumlah karakter tweet untuk menulis telah membuat pengguna Twitter lebih sopan dan banyak bicara. Sejak tahun lalu, Twitter mengubah kebijakan ruang unggahan dari 140 karakter menjadi 280 karakter.
Menurut Independent, dikutip Telset.id, keputusan untuk menyingkirkan batas 140 karakter sejak tahun lalu dinilai membawa efek yang lebih baik. Hal itu memungkinkan pengguna Twitter memposting dua kali lebih lama.
Sejak Twitter menerapkan kebijakan tersebut, ada peningkatan signifikan terkait kesopanan pengguna dalam memposting tulisan.
Dengan ruang ekstra di Twitter, ada sekitar lebih dari 54 persen hal menyenangkan yang bisa ditulis, dan lebih dari 22 persen ungkapan terima kasih.
Pengguna Twitter juga kini tidak perlu mengecilkan dan menyingkat kata-kata untuk membuat kalimat untuk kicauan. Ada pengurangan dramatis dalam kata-kata seperti “gr8”, “b4”, dan “sry”. Sementara versi lengkapnya, telah meningkat drastis.
Tak cukup, sejak ada penambahan karakter di ruang tweet, tulisan-tulisan yang dibagikan oleh pengguna cenderung lebih bersifat percakapan. Jumlah tweet dengan tanda tanya telah meningkat 30 persen dan balasan juga naik signifikan.
Namun, kebanyakan kicauan tidak benar-benar menggunakan batas penuh. Hanya 12 persen dari postingan yang lebih panjang dari batas sebelumnya 140 karakter. Dus, hanya satu persen dari pengguna yang beralih mengetik 280 karakter.
Sebelumnya, Product Manager Twitter Aliza Rosen menjelaskan bahwa tujuan di perpanjangnya batas cuitan di Twitter adalah untuk memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk mengekspresikan diri mereka.
“Orang-orang yang ikut percobaan mengatakan kepada kami bahwa batas karakter yang lebih tinggi membuat mereka merasa lebih puas dengan bagaimana mereka mengekspresikan diri mereka di Twitter, kemampuan mereka untuk menemukan konten yang bagus, dan keseluruhan Twitter,” ujar Rosen.
Beberapa waktu lalu, Twitter juga memperbarui kebijakan terkait unggahan tak manusiawi. Kebijakan baru tersebut akan mengatur konten yang mungkin tidak melanggar kebijakan sebelumnya tetapi berkontribusi negatif bagi pengguna. [SN/HBS]
Sumber: Independent
