Telset.id, Jakarta – Berdasarkan data terkini dari Connected Life, survei yang dilakukan terhadap 70.000 konsumen oleh konsultan riset global, Kantar TNS, penggunaan platform media sosial Instagram dan Snapchat telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 2014.
Hal ini seiring dengan semakin bertumbuhnya engagement di kedua platform dengan visual tinggi tersebut. Perkembangan teknologi mobile merupakan pendorongnya, dengan jumlah pengguna telepon pintar di seluruh kawasan Asia Pasifik saat ini berjumlah lebih dari satu miliar – 65 juta dari mereka berada di Indonesia dan dengan adanya pertumbuhan jumlah kamera telepon pintar semakin mempermudah pengguna yang saling terhubung untuk mengambil dan membagikan foto secara instan.
Indonesia merupakan pasar pengguna Instagram paling aktif keempat di wilayah ini, dengan jumlah pengguna sebesar 54% dari keseluruhan jumlah pengguna internet. Di seluruh Asia Pasifik, connected consumers telah memperluas penggunaan media sosial mereka di luar Facebook dan mencoba lebih banyak channel visual.
Malaysia merupakan pengguna paling aktif di Instagram, dengan 73% dari mereka menggunakan platform tersebut untuk berbagi foto yang diedit dengan indah dan dikurasi dengan para follower. Hongkong dan Singapura tidak jauh ketinggalan, dengan masing-masing sebanyak 70% dan 63%.
Meskipun terdapat peningkatan namun ternyata penggunaan Snapchat di Indonesia masih belum populer. Pengguna Snapchat di Indonesia menduduki posisi kesepuluh di wilayah ini dengan jumlah sebesar 13%. Hongkong merupakan pasar Snapchat yang paling aktif dengan hampir separuh (46%) dari pengguna internet menggunakan platform tersebut. Sedangkan di Singapura, Malaysia, Selandia Baru, dan Australia, sekitar satu dari tiga connected consumers mengirimkan foto melalui Snapchat.
Hansal Savla, Direktur Senior, Kantar TNS, Indonesia mengatakan, peningkatan pengguna Instagram dan Snapchat di Indonesia terjadi terutama karena para pengguna di Indonesia ingin mengabadikan dan membagikan momen mereka dengan orang lain. Mereka ingin membagikan hal tersebut dengan cepat, mendeskripsikan pengalaman mereka, dan merasakan kebanggaan akan hal tersebut. Baik Instagram maupun Snapchat menawarkan para pengguna cara yang lebih cepat, lebih mudah, dan menarik secara visual dalam berbagi momen mereka.
“Content yang paling menarik, menyenangkan dan lucu secara visual akan lebih banyak mendapatkan perhatian. Brand yang mampu menawarkan hal tersebut akan sangat mudah berhubungan dengan konsumen,” ujar Hamsal Savla. (MS)
Angka Penetrasi Snapchat dan Instagram di Asia Pasifik:
Snapchat | ||
APAC | 15% | 39% |
Australia | 32% | 41% |
Kambodia | 4% | 16% |
Tiongkok | 9% | 13% |
Hong Kong | 46% | 70% |
India | 19% | 25% |
Indonesia | 13% | 54% |
Jepang | 9% | 24% |
Malaysia | 37% | 73% |
Myanmar | 1% | 4% |
Selandia Baru | 39% | 40% |
Filipina | 20% | 33% |
Singapura | 37% | 63% |
Korea Selatan | 19% | 52% |