Telset.id, Jakarta – Film dokumenter ‘Welcome to Chechnya’ baru yang ditayangkan di Sundance Film Festival menampilkan sesuatu yang berbeda. Dalam film yang mengisahkan aktivis LGBTQ itu melindungi sumber anonim dengan wajah ganda.
Dalam film dokumenter, sumber-sumber anonim sering direduksi menjadi sosok bayangan yang terdistorsi suara. Namun, film dokumenter baru yang ditayangkan di Sundance Film Festival menampilkan sesuatu yang berbeda.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Selasa (28/1/2020), film tersebut hadir dengan bantuan teknologi digital nan canggih. Film itu menjaga kerahasiaan sumber-sumber sambil tetap menyampaikan pesan kemanusiaan.
{Baca juga: Duh! Foto Syur di Aplikasi Kencan Gay Bocor di Internet}
Film berjudul “Welcome to Chechnya”, yang disutradarai oleh David France, bercerita tentang saluran pipa bawah tanah yang dibuat untuk menyelamatkan LGBTQ Chechen dari Rusia. Sebab, pemerintah melarang eksistensi kaum gay.
Di wilayah yang didominasi Muslim di wilayah Rusia selatan, yang diperintah oleh orang kuat Ramzan Kadyrov, LGBTQ Chechen mendapat perlakuan keji. Mereka tak hanya ditahan, tetapi juga mendapat siksaan, bahkan sampai dibunuh.
David France, yang juga menyutradarai “How to Survive a Plague” dan “The Death and Life of Marsha P Johnson”, menggarap cerita secara rahasia dengan LGBT Network Rusia, kelompok untuk menyelamatkan kaum homoseksual Chechen.
Wajah-wajah yang terlihat dalam film “Welcome to Chechnya” milik 22 relawan ditumpangkan ke orang-orang. Kebanyakan adalah aktivis LGBTQ di New York, Amerika Serikat. “Wajah ganda” tersebut ditembakkan di panggung layar biru.
{Baca juga: YouTube Minta Maaf kepada Kreator LGBT, Kenapa?}
“Wajah ganda” kemudian diubah menjadi algoritma. Lewat bantuan mesin pembelajaran atau kecerdasan buatan, teknologi itu dapat secara digital menutupi subjek film. Suara-suara yang muncul pun diganti sehingga bisa tersamarkan. [SN/HBS]
Sumber: NY Post