Editornya “Hilang”, WikiLeaks Rekrut Editor Baru

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – WikiLeaks kabarnya telah mengganti editor mereka, Julian Assange yang telah bergabung sejak tahun 2006. Dilaporkan, keputusan WikiLeaks itu karena Assange tidak dapat dihubungi sejak enam bulan terakhir.

WikiLeaks mengganti posisi Assange dengan Kristinn Hrafnsson yang merupakan wartawan asal Islandia. Walaupun telah diganti, WikiLeaks menyatakan tetap akan memakai jasa Assange dibidang penerbitan.

Baca Juga : WikiLeaks Bocorkan Spyware yang Targetkan Windows 10

Assange sendiri selama ini bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London selama lebih dari enam tahun. Hal ini dia lakukan untuk menghindari ekstradisi yang dilakukan Swedia atas tuduhan pemerkosaan. Selain itu, Assange juga khawatir jika pihak Amerika Serikat (AS) ingin melakukan hal yang sama karena tuduhan spionase.

Seperti diketahui, Departemen Kehakiman AS pada tahun lalu dilaporkan akan mempertimbangkan pengajuan tuntutan pidana terhadap WikiLeaks dan Assange sehubungan dengan kebocoran kabel diplomatik dan dokumen militer pada tahun 2010 silam.

 

Meski berlindung di Kedutaan Ekuador, Assange tetap bisa bekerja di WikiLeaks. Dia terus mengoperasikan WikiLeaks dari sana, salah satunya seperti merilis e-mail yang dicuri dari ketua kampanye Hillary Clinton yang membantu mempengaruhi pemilihan presiden AS di tahun 2016.

Baca Juga: Router, Alat Baru CIA untuk Mata-matai Dunia

Namun pada bulan Maret, kerja Assange terganggu karena tidak bisa mengakses internet. Dilansir dari CNET, Jumat (28/09/2018), terganggunya pekerjaan Assange karena pemerintah Ekuador menilai jika ia telah melanggar kesepakatan untuk tidak ikut campur terkait hubungan negara Ekuador dengan negara lain.

Pihak WikiLeaks mengatakan bahwa negara itu memasang pengacau sinyal untuk mencegahnya mengakses internet dengan cara apa pun dan memastikan Assange tidak bertemu siapa pun kecuali pengacaranya.

Baca Juga : WikiLeaks Ungkap Dokumen Kewenangan CIA Retas Semua Smartphone

WikiLeaks memang menjadi situs yang kontroversial selama hampir 12 tahun terakhir. Situs tersebut mengklaim  telah merilis lebih dari 10 juta dokumen rahasia pemerintah melalui situs webnya. (NM/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI