Telset.id, Jakarta – Kota Chengdu, China memiliki solusi anti-mainstream untuk menggantikan listrik dan cahaya bulan untuk menerangi jalanan saat malam hari. Kota ini berencana akan meluncurkan bulan buatan yang lebih terang untuk menggantikan lampu-lampu jalanan.
Dikutip Telset.id dari CNET, Jumat (19/10/2018), ide tersebut telah dipresentasikan di awal bulan ini oleh Wu Chunfeng, Pimpian Institut Penelitian Sains Kedirgantaraan dan Teknologi Sistem Mikroelektronik Chengdu.
Ia menyatakan, uji coba bulan buatan tersebut sudah dimulai beberapa tahun lalu, dan sekarang teknologi ini dinilai telah siap untuk diimplementasikan segera.
Baca juga: Terminator Buatan Rusia Bisa Gantikan Peran Manusia
Sayang, Wu belum banyak memberikan keterangan rinci soal bulan buatan tersebut. Ia hanya menyatakan, bahwa bulan itu akan lebih terang delapan kali daripada bulan asli, dan dapat menerangi area seluas 10 hingga 80 kilometer dengan jangkauan penerangan langsung yang dapat diatur hingga beberapa puluh meter.
Salah satu media lokal, People’s Daily Online melaporkan, ide bulan buatan ini datang dari seniman Perancis yang membayangkan menggantungkan kalung yang terbuat dari cermin di atas Bumi untuk memantulkan cahaya matahari ke jalanan Paris sepanjang tahun.
Bulan buatan itu digambarkan memiliki lapisan reflektif untuk memantulkan cahaya dari matahari, dengan sayap tambahan seperti panel surya yang sudutnya dapat disesuaikan.
Baca juga: NASA akan Kirim Pesawat di Jarak Terdekat dengan Matahari
Meski demikian, ada beberapa pihak yang merasa khawatir terhadap cahaya yang dihasilkan dari bulan buatan. Rata-rata dari mereka merasa cahaya itu dapat berdampak bagi rutinitas hewan-hewan tertentu dan mengganggu pengamatan astronomis.
Namun hal ini dibantah oleh DIrektur Institut Optik dari Institut Teknologi Harbin, Kang Weimin. Menurutnya, penerangan dari bulan buatan akan menyerupai pancaran langit senja, sehingga tidak mengganggu rutinitas hewan-hewan di sekitarnya.
Direncanakan, bulan buatan itu akan diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di tahun 2020 mendatang. (AU/FHP)