Barunson E&A Gandeng Imajinari untuk Remake Film Indonesia ke Pasar Global

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Jika Anda mengira film Indonesia hanya dinikmati di dalam negeri, siap-siap terkejut. Barunson E&A, rumah produksi di balik kesuksesan film pemenang Oscar “Parasite”, baru saja mengumumkan kerja sama strategis dengan Imajinari, studio produksi asal Indonesia yang sedang naik daun. Kolaborasi ini akan membawa tiga judul film Indonesia ke pasar global melalui skema remake rights.

Dalam kesepakatan yang diumumkan 6 Mei 2025, Barunson E&A akan memegang hak remake internasional untuk tiga film Imajinari: komedi horor “Agak Laen”, sekuelnya yang akan datang, serta komedi gelap “Tinggal Meninggal”. Langkah ini menandai ekspansi Barunson ke bisnis lisensi remake rights, setelah sebelumnya lebih fokus pada koproduksi dan penjualan internasional.

Poster film Agak Laen

Imajinari, yang didirikan tahun 2021 oleh komedian-sutradara Ernest Prakasa dan manajer Dipa Andika di bawah payung Hahaha Corp, telah membuktikan diri sebagai salah satu studio generasi baru paling menjanjikan di Indonesia. Debut mereka tahun 2022, “Ngeri-Ngeri Sedap”, sukses menarik 2,8 juta penonton dan menjadi film lokal terlaris keempat di tahun tersebut.

Kesuksesan itu berlanjut dengan “Agak Laen” di tahun 2024. Film yang diadaptasi dari podcast populer ini mengisahkan sekelompok orang aneh yang rumah hantu tidak terlalu menakutkan mereka ternyata benar-benar berhantu, menjadi fenomena viral. Dengan lebih dari 9,1 juta penonton, film ini memecahkan rekor sebagai komedi terlaris sepanjang sejarah perfilman Indonesia dan film lokal kedua terlaris secara keseluruhan.

“Filosofi kami selalu tentang menceritakan kisah-kisah orisinal dengan cara yang mengejutkan dan menarik perhatian penonton,” ujar Prakasa. “Sangat menarik untuk berkolaborasi dengan Barunson E&A dan melihat bagaimana kreativitas kami dapat diinterpretasikan ulang melalui remake di seluruh dunia.”

Sebelum “Agak Laen 2” tayang di kuartal terakhir 2025 dengan kembali disutradarai Muhadkly Acho, Imajinari akan merilis “Tinggal Meninggal” pada Agustus mendatang. Film komedi gelap yang masih dalam tahap pasca produksi ini mengisahkan Gema, seorang pria kesepian yang kebohongan kecilnya untuk menarik perhatian rekan kerja berubah menjadi situasi yang semakin rumit.

Adegan dari film Sinners

Sejak meluncurkan divisi internasionalnya pada 2022, Barunson E&A telah aktif memperluas jejaknya secara global. Perusahaan ini telah terlibat dalam beberapa produksi Indonesia, termasuk film thriller aksi “13 Bombs” (Visinema Pictures), film horor “Respati” (Base Entertainment), dan reboot musikal “Rangga & Cinta” yang disutradarai sineas senior Riri Riza dan diproduksi Miles Films.

“Bersama Imajinari, kami melihat studio yang unggul dalam menceritakan kisah-kisah yang sangat relatable – tentang keluarga, cinta, dan hubungan manusia – tetapi dengan perspektif yang segar dan menghibur,” kata Yoonhee Choi, CEO Barunson E&A. “Kami bersemangat untuk memperkenalkan IP unik mereka kepada penonton global dan berbagi suara kreatif yang pantas mendapatkan pengakuan lebih luas.”

Kolaborasi ini muncul di saat industri film Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan. Dengan semakin banyaknya platform streaming lokal yang menawarkan konten film Indonesia, dan dukungan dari berbagai pihak termasuk platform digital, pasar film dalam negeri semakin matang untuk go internasional.

Gulungan film horor 2025

Kemitraan Barunson-Imajinari ini juga menandai babak baru dalam strategi ekspansi global konten Asia Tenggara. Dengan populasi lebih dari 600 juta orang dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, kawasan ini menjadi pasar yang semakin menarik bagi industri hiburan global. Film-film Indonesia, dengan ciri khas budaya yang kaya namun universal dalam tema-tema yang diangkat, memiliki potensi besar untuk diterima pasar global.

Dengan teknologi produksi yang semakin maju, termasuk hadirnya peralatan canggih seperti kamera Sony VENICE 2 di Indonesia, kualitas produksi film lokal pun semakin setara dengan standar internasional. Ini menjadi modal penting bagi film-film Indonesia untuk bersaing di kancah global.

Lantas, akankah remake film-film Imajinari versi Barunson E&A bisa mengulangi kesuksesan “Parasite”? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang pasti: langkah ini membuka jalan baru bagi film Indonesia untuk dikenal dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI