Telset.id, Jakarta – Twitter mendapat seruan dari masyarakat untuk segera memblokir akun politikus Belanda, Geert Wilders. Wilders merupakan politikus sekaligus pemimpin Partai Kebebasan Belanda PVV yang hanya punya satu anggota, yakni dirinya sendiri, yang diketahui sering memancing kontroversi lewat pernyataan anti-Islam dan merendahkan kelompok imigran.
Federasi Kebudayaan Islam Turki TICF mengirim permintaan resmi kepada pengelola media sosial milik Jack Dorsey itu dan menuntut agar akun Geert Wilders yang memuat hasutan kebencian segera diblokir.
TICF, yang mewakili 144 masjid Turki di Belanda, mengatakan bahwa beberapa tweet politisi anti Islam itu telah melanggar tata cara platform serta undang-undang di beberapa negara, termasuk Tunisia, Pakistan, Maroko, dan Indonesia.
“Twitter menyediakan panggung bagi Wilders untuk menyebarkan kebencian ke seluruh dunia,” kata Ejder Kose, pengacara TICF. Ia menambahkan, tidak hanya Wilders, Twitter juga bisa kena hukuman di negara-negara tersebut.
Dalam suratnya kepada Twitter, TICF menuntut blokir permanen untuk Geert Wilders karena publikasi yang berkelanjutan di akun dengan pesan, gambar, dan konten lain yang merupakan tampilan perilaku kebencian.
Dilansir Hurriyet Daily News, TICF menyatakan akan menempuh jalur hukum jika Twitter gagal memberi tanggapan dalam waktu tiga minggu. “Maju ke pengadilan adalah hal terakhir yang ingin kami lakukan,” kata Kose.
Dalam sebuah tweet pada September 2017, Wilders menyebut Nabi Muhammad sebagai pedofil, pembunuh massal, teroris, dan orang gila. Ia juga berusaha menggelar kompetisi kartun Nabi Muhammad, namun membatalkannya setelah ada protes.
Geert Wilders pada Senin (5/11) lalu menolak tuntutan pemblokiran akun di Twitter. Ia menyebutnya sebagai sebuah kegilaan. Ia menyatakan akan terus melawan apa yang menurutnya tak baik. [BA/IF]