Telset.id, Jakarta – Petenis legendaris AS, Andre Agassi memiliki perhatian khusus pada anak-anak penderita disleksia. Agassi baru saja mengumumkan kemitraannya dengan Square Panda, sebuah startup yang membuat aplikasi pendidikan untuk anak.-anak.
Dalam konferensi tahunan South by Southwest atau SXSW yang berlangsung di Austin, Texas, Amerika Serikat, Agassi dan Square Panda menciptakan Readvolution, inisiatif yang bertujuan untuk mengembangkan permainan penilaian disleksia gratis.
Untuk mewujudkannya, seperti dilansir halaman Engadget, Agassi akan mendapatkan bantuan dari para ilmuwan di sejumlah universitas di AS, seperti University of California di San Francisco (UCSF) dan Weill Institute for Neurosciences.
Agassi dan Square Panda mengatakan, inisiatif mereka ini bertujuan menemukan cara untuk membangun teknologi “yang divalidasi secara ilmiah”, yang dapat digunakan untuk skrining disleksia secara universal.
CEO Square Panda Andy Butler menambahkan, bahwa peran perusahaannya dalam usaha ini bergantung pada platform pembelajaran kecerdasan buatannya. Ini untuk memastikan bahwa anak-anak penderita disleksia dapat memperoleh semua kemampuan bahasa, bukan hanya kemampuan melek huruf tertentu.
[Baca juga: Google Home Mini Bisa Bantu Penderita Sulit Tidur]
Square Panda dipastikan mampu melakukannya dengan menawarkan seperangkat alat kuat, yang mengajarkan kosakata dan kesadaran abjad. Pokoknya, Square Panda melakukan ini dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Contohnya adalah set ponsel multisensor merangkap alat belajar dan bermain senilai $ 100, mengubah perangkat iOS atau Android menjadi instrumen yang mendorong anak-anak untuk membaca.
sementara itu, pada acara yang sama, Sony memamerkan sejumlah proyek eksperimen. Tahun ini, Sony memperkenalkan sistem Superception Head Light.
Superception Head Light adalah helm yang dilengkapi proyektor Sony MP-CL1 di bagian depan dan headphone Sony MDR-XB950 di bagian samping.
Anggota tim dari Sony memakainya hanya dengan mengikat sekumpulan perangkat secara bersamaan dan memasang alat pelacak HTC Vive ke belakang.
Setelahnya, menurut The Verge, si pemakai bergerak di sekitar ruangan dengan sorotan proyektor mengikuti gerakan.
[Baca juga: Sony dan EyeSight Garap Proyektor Pintar ‘Xperia Touch’]
Sony mengatakan bahwa Superception Head Light dipakai untuk melakukan demonstrasi guna melihat bagaimana teknologi bisa memengaruhi persepsi manusia melalui aneka macam indera.
Demonstrasi tersebut bertujuan untuk memberi gambaran kepada pengguna mengenai cara atau bagaimana hewan menggunakan indera untuk berkeliling dunia. Sebagai misal, bagaimana cara nyamuk mengandalkan indera penciuman untuk menemukan darah. [WS/HBS]