Telset.id, Jakarta – Warga Amerika Serikat (AS) semakin tak menginginkan keberadaan ahli teori konspirasi, Alex Jones. Hasil sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Harvard CAPS/Harris Poll membuktikannya.
Dalam polling tersebut, setengah lebih responden ingin Jones tak lagi eksis di media sosial. Sebab, ia sering menyampaikan pidato kebencian dan memainkan peran dalam beberapa teori konspirasi yang menimbulkan efek berbahaya.
Satu yang paling konyol adalah pidato mengenai vaksin yang menyebabkan autis. Jones juga mengklaim bahwa serangan teroris pada 11 September 2001 di World Trade Canter merupakan skenario pemerintah AS.
Baca juga: Facebook dkk Kompak Cekal Ahli Konspirasi Alex Jones
Hasil jajak pendapat Harvard CAPS/Harris Poll menunjukkan bahwa 61 persen responden tegas menyatakan bahwa Jones seharusnya diblokir dari media sosial dan situs perusahaan teknologi.
Dilansir The Hill, 64 persen responden dalam jajak pendapat mengatakan bahwa platform seperti Facebook dan Twitter harus bertanggung jawab secara hukum atas konten Jones yang kadung terpublikasi.
Responden juga merasa tak begitu yakin perusahaan teknologi bisa menyensor konten di platform. Selain itu, 51 persen responden mendukung langkah sensor konten, sedangkan 49 persen responden mingin semua konten tetap bisa diakses.
Dalam jajak pendapat, 65 persen responden meyakini bahwa Facebook masih netral, 50 persen responden menyatakan Instagram netral, tetapi untuk Twitter cuma 56 persen dan Google serta YouTube hanya mendapatkan kepercayaan 55 persen.
Baca juga: Facebook Diminta Bongkar Enkripsi End-to-End di Messenger
Jumlah responden dalam jajak pendapat adalah 1.330 orang yang dilakukan selama 22-23 Agustus 2018. Sekitar 37 persen responden merupakan pendukung Partai Demokrat, 32 persen pendukung Partai Republik, dan 29 persen menyatakan independen.
Sumber: The Hill