Kamera Berkualitas
Nama Carl-Zeiss sudah menjadi jaminan mutu bagi para penyuka fotografi. Nokia sudah lama menjadi “langganan” Carl-Zeiss sejak lama. Jika Anda ingat, ponsel flagship Nokia zaman dulu seperti Nokia N95, Nokia N82, dan lainnya, sudah menggunakan lensa dari Carl-Zeiss.
Nokia 8 pun juga menggunakan lensa Carl-Zeiss, dengan kamera ganda di bagian belakang beresolusi masing-masing 13MP lensa RGB dan 13MP lensa monokrom dengan aperture keduanya f/2.0
Kamera tersebut juga telah didukung dengan teknologi PDAF serta OIS dan juga beberapa fitur tambahan seperti HDR, panorama, perekaman berkualitas 4K, dan lainnya.
Nokia 8 memang berhasil menghasilkan gambar atau video berkualitas. Misalnya saja dua foto di bawah ini yang memperlihatkan warna hampir sempurna dari awan dan langit, tanpa harus kehilangan detil serta ketepatan warna dari objek lain seperti gedung, orang yang berjalan, hingga KRL.
Sementara untuk kamera depannya, Nokia 8 juga disematkan kamera depan beresolusi 13MP aperture f/2.0 yang juga berkemampuan untuk mengambil video berkualitas 4K. Nah, selain kualitas kameranya yang jempolan, Nokia 8 juga menyimpan fitur unik yang mungkin jarang di-explore oleh merek smartphone lain.
Fitur itu adalah Bothie yang memungkinkan pengguna untuk mengambil gambar atau video menggunakan kamera depan dan belakang sekaligus dalam satu layar. Sehingga selain bisa dipakai nge-vlog, penggunanya juga bisa sekaligus memperlihatkan suasana dari tempat-tempat menarik yang sedang mereka ceritakan dalam vlog-nya.
Ozo Audio
Nokia 8 telah dibekali teknologi audio 3D bernama Ozo Audio. Itu artinya, Nokia 8 mampu menangkap audio spasial 360 derajat tanpa harus menggunakan peralatan khusus yang mungkin berharga lebih mahal.
Lewat kemampuan tadi, Nokia 8 bisa dimanfaatkan untuk merekam video dengan kualitas gambar dan suara yang bagus. Bagaimana tidak, bukan seperti smartphone biasa yang biasanya mampu merekam suara dari satu sisi saja, tapi juga mampu menangkap suara dari berbagai arah pada lingkungan seluas 360 derajat.
Hasilnya? Jangan ditanyakan lagi, suara akan terdengar jauh lebih realistis dan memberikan kesan lebih nyata seolah si pengguna tengah berada di tengah-tengah lingkungan video itu sendiri. Sebagai buktinya, coba cek video di bawah ini.