3. Membuat Salinan atau Backup
Backup harus dilakukan secara rutin. Pastikan data salinan disimpan di tempat yang aman. Simpan backup pada eksternal drive dengan kapasitas yang memadai, pastikan tidak terhubung sama sekali dengan komputer lain atau jaringan, karena jika komputer backup terinfeksi dengan jenis ransomware, file backup bisa jadi terenkripsi juga, bahkan jika mereka disimpan di cloud sekalipun. Jika komputer utama terinfeksi dan Anda memiliki backup di tempat yang aman, maka Anda dengan mudah dapat mengembalikan data yang terinfeksi setelah berhasil membersihkan sistem dari malware. Agar semakin aman, gunakan teknologi enkripsi (secure data) pada enternal drive atau folder yang digunakan. Sehingga jika terjadi pencurian pada perangkat enternal atau pencurian akses drive, pencuri tidak akan dapat membaca data yang ada.
4. Laporkan Email dan Website Phishing
Salah satu metode yang paling sering digunakan untuk melakukan penipuan adalah trik lama dengan menggunakan situs palsu. Pengguna menerima email dari alamat pengirim yang terlihat familiar dan terpercaya, dengan link yang mengarahkan Anda ke sebuah portal palsu.
Untuk mencegah hal ini terjadi lagi, sangat penting untuk melaporkan situs phishing dari browser yang digunakan, dan juga melaporkannya kepada provider antivirus Anda jika tidak mampu mengenali situs sebagai portal berbahaya. Jika website phishing meniru situs dari lembaga keuangan, segera hubungi lembaga tersebut sehingga mereka dapat mengambil tindakan cepat untuk menanggulanginya. Dengan cara ini pengguna telah membantu melindungi banyak orang dari bahaya mengunjungi situs palsu.
5. Ubah Password
Ada banyak cara untuk membongkar password, seperti kita tahu teknologi seperti pedang bermata dua yang bisa melibas siapa saja, jadi pastikan pengguna memiliki password yang kuat, mengubahnya secara teratur dan tidak menggunakan password yang sama untuk akun yang berbeda. Ketiga pilar ini akan membantu menjaga kunci identitas digital kita tetap aman dari penjarahan. Password yang kuat terdiri dari paling sedikit 8 karakter dan mengandung unsur huruf besar, huruf kecil, angka dan karakter seperti *, ?, & dsb.
3. Otentikasi Dua Faktor (2FA)
Developer sudah saatnya menggunakan Two Factor Authentication (2FA) dalam mengamankan akses masuk dan saat melakukan proses yang krusial, misalnya saat menyetujui pembayaran. Meskipun kita sudah mengimplementasikan beragam teknik untuk melindungi password, masih saja hal ini belum bisa memberikan jaminan menyeluruh. Namun, otentikasi dua faktor, secara signifikan akan meningkatkan tingkat keamanan, jadi manfaatkanlah.
Bagi penggemar media sosial, aktifkan fitur ini. Setiap percobaan akses akan otomatis mengirimkan alert dan membutuhkan authentikasi tambahan melalui SMS atau email yang didaftarkan. Jika penjahat cyber berhasil mencuri password Anda, mereka tidak akan dapat melakukan kerusakan yang signifikan, karena mereka masih perlu memasukkan kode yang dihasilkan oleh lapisan tambahan keamanan ini.