JAKARTA – Indonesia tengah hangat-hangatnya menyambut kehadiran layanan seluler 4G LTE sejak akhir 2014 lalu. Sementara di luar sana, sejumlah negara sudah mulai mengembangkan teknologi seluler generasi kelima, 5G, yang kapasitas jaringannya 1.000 kali lebih besar dan 100 kali lebih cepat dibanding jaringan 4G.
Adalah ZTE, perusahaan penyedia perangkat dan solusi telekomunikasi asal Tiongkok yang memamerkan teknologi 5G di acara Telecom Asia Awards and Conference 2015 di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (28/5/2015) kemarin.
Dalam acara tahunan yang mengumpulkan penyedia jaringan dan perangkat telekomunikasi dari seluruh Asia itu ZTE mengenalkan strategi perusahaan untuk era M-ICT, salah satunya adalah teknologi 5G.
Menurut ZTE, era M-ICT adalah era IoT (Internet of Things), suatu era ketika manusia ingin terhubung kapan saja dan di mana saja. Sebagai solusi tantangan era M-ICT, ZTE menciptakan teknologi jaringan 5G untuk memungkinkan lebih banyak perangkat yang dapat terhubung ke jaringan internet dalam satu waktu dengan cepat.
“Kelebihannya antara lain adalah kapasitas jaringan yang 1.000 kali lebih besar, 100 kali lebih cepat, dan latency yang singkat, hanya 1 sampai 5 milimeter per detik,” kata David An, CTO ZTE Asia Pasifik.
“ZTE terus fokus pada kebutuhan inti operator mobile untuk tiga sampai lima tahun ke depan, dan memimpin pengusulan konsep Pra 5G,” tambahnya, dalam keterangan resminya yang diterima telsetNews, Jumat (29/5/2015).
Menurutnya, sebagai salah satu inovator teknologi 5G yang terus mempromosikan teknologi dan standarnya, ZTE berkomitmen untuk terus berinvestasi pada pengembangan teknologi 5G. “Hal tersebut adalah strategi utama perusahaan untuk masa depan,” tandasnya.
Lanjut ke halaman berikutnya >>