Telset.id, Jakarta – YouTube akan memberikan sumbangan USD 1 juta atau sekitar Rp 14,5 miliar, sebagai bentuk dukungannya mengatasi masalah rasisme dan ketidakadilan sosial. Sumbangan ini juga sebagai bentuk dukungan pada berbagai aksi protes insiden meninggalnya George Floyd.
Dalam pernyataannya di Twitter, YouTube menyebutkan bahwa perusahaan tergerak untuk membantu mengatasi masalah rasisme dan ketidaksetaraan sosial.
YouTube terlihat cukup aktif mendukung aksi menentang masalah rasialisme dalam kasus kematian Floyd. Penegasan itu dapat dilihat dalam sebuah potingan di YouTube yang menuliskan kalimat “Stand Against Racial Injustice”.
{Baca juga: Suarakan #BlackLiveMatters, Netizen “Demo” Tewasnya George Floyd}
Sumbangan ini akan disalurkan kepada organisasi ‘Center fo Policing Equity” (Pusat Keadilan Polisi), sebuah pusat penelitian non-profit yang menerapkan gagasan “ilmu data untuk keadilan”.
Situs web organisasi ini menggunakan data sebagai alat untuk membantu sistem yang lebih adil, dengan mengambil data dari hasil riset ilmuwan, pakar ras dan kesetaraan, ahli data dan komunitas.
Sebelumnya, CEO Apple Tim Cook juga mengatakanbahwa Apple telah memberikan donasi kepada sejumlah kelompok, termasuk Equal Justice Initiative, sebuah organisasi nirlaba yang berkomitmen untuk menentang ketidakadilan rasial.
Bos Apple itu juga mengungkapkan rasa prihatinnya dan mengutuk keras kejadian yang menimpa Floyd. Dia bahkan menulis surat elektronik dan dikirmkan ke seluruh karyawannya.
Dalam suratnya, Cook mengatakan aksi pembunuhan itu sangat keji dan ia mengutuk keras peristiwa tersebut. Ia mendukung dihilangkannya sikap rasisme dari muka bumi.
“Tidak ada satupun kelompok masyarakat yang bisa kita dibanggakan jika belum bisa menjamin kebebasan akan rasa takut bagi setiap orang yang memberi negara ini cinta, tenaga, dan menjalani hidup mereka,” tulis Cook dalam suratnya.
Seperti diketahui, kasus ini bermula dari meninggalnya seorang pria kulit hitam bernama George Floyd di kota Minneapolis pada 25 Mei 2020 lalu.
{Baca juga: Kecam Rasialisme, Bos Apple Kutuk Pembunuhan George Floyd}
Floyd tewas mengenaskan ditangan seorang polisi bernama Derek Chauvin, yang menekan lehernya menggunakan lutut hingga dia kehabisan nafas. Menurut keterangan polisi, saat itu Floyd ditangkap dengan tuduhan menggunakan uang palsu saat berbelanja.
Meski Derek Chauvin akhirnya sudah dipecat dari dinas kepolisian, namun oknum polisi itu diketahui masih bebas berkeliaran. Hal inilah yang menyulut kemarahan warga AS, yang meminta oknum polisi itu diseret ke pengadilan untuk diadili dengan tuntutan pembunuhan. [HBS]