XL Bukukan Pendapatan Rp 22,96 Triliun di 2015

Presiden Direktur dan CEO XL, Dian Siswarini (Hendra Wiradi/ Telset)

Telset.id –  XL hari ini mengumumkan hasil audit kinerja keuangan perusahaan tahun 2015 yang berakhir 31 Desember 2015. XL membukukan pendapatan sebesar Rp 22,96 triliun sepanjang 2015 atau turun 3% dibandingkan periode 2014 sebesar Rp 23,56 triliun.

Kontribusi pendapatan sepanjang 2015 berasal dari layanan suara sebesar Rp 8,27 triliun, layanan SMS sebesar Rp 3,89 triliun, layanan data dan VAS sebesar Rp 7,027 triliun, interkoneksi dan roaming internasional Rp 2,38 triliun.

“Kami telah menutup tahun 2015 dengan berbagai pencapaian positif sebagai hasil dari transformasi yang yang sudah kami lakukan sejak awal 2015 yang lalu,” kata Presiden Direktur dan CEO XL, Dian Siswarini di Jakarta, Senin (1/2/2016).

Menurut Dian, XL telah berhasil meningkatkan kinerja operasional dan finansial guna membangun pondasi perusahaan yang lebih kuat untuk meraih pencapaian kinerja yang lebih baik di tahun 2016.

XL berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan selama tiga kuartal secara berturut-turut, dengan tumbuh sebesar 2% QoQ pada 4Q 15, yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan penggunaan layanan utama (voice dan SMS) sebesar 2% QoQ, serta dari pencapaian kinerja yang solid untuk layanan data (naik 15% QoQ).

Peningkatan terbesar ada pada Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) yang meningkat 6% QoQ menjadi Rp 2,3 triliun, yang kemudian meningkatkan EBITDA margin menjadi 39% atau naik 1% QoQ.

Peningkatan  ini  merupakan  dampak  positif  dari  terbentuknya kembali basis pelanggan yang berfokus pada pelanggan-pelanggan yang lebih menguntungkan, serta adanya upaya untuk meningkatkan profitabilitas portofolio produk. Pencapaian ini juga merupakan peningkatan EBITDA dan EBITDA margin selama tiga kuartal berturut-turut.

XL terus fokus menyediakan layanan internet mobile di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut dan juga adanya peningkatan adopsi pelanggan terhadap ponsel dengan kemampuan layanan data, telah mendorong pertumbuhan yang kuat untuk trafik layanan data.

Trafik data tumbuh 54% YoY di tahun 2015, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total pengguna layanan data sebesar 22,5 juta atau 54% dari total pelanggan XL.

Pertumbuhan smartphone telah berhasil mendorong peningkatan adopsi layanan Data di Indonesia. Penetrasi smartphone XL telah tumbuh dan berkembang sebesar 42% pada akhir 2015. Pengguna smartphone XL tumbuh 10% YoY dan mencapai jumlah 17,7 juta pengguna.

4G LTE merupakan bagian penting dari strategi XL untuk penyediaan layanan mobile internet. Untuk mendukung layanan 4G LTE, XL telah membangun 3.134 BTS 4G per akhir tahun 2015, yang tersebar di lebih dari 35 kota.

XL juga terus berinvestasi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan jangkauan dengan membangun lebih dari 18.000 BTS 3G hingga akhir 2015, yang menjadi bagian dari total 58.879 BTS.

Selama tahun 2015, XL telah membelanjakan belanja modal (capex) sebesar Rp 4,1 triliun, terutama guna upaya memperluas infrastruktur Data dan layanan mobile, yang didanai melalui dana internal. Total utang menurun menjadi Rp 27.0 triliun dari Rp 29.6 triliun pada akhir 2014. Sementara itu, Net Debt / EBITDA meningkat sedikit dari 2,6x ke 2,8x.

Untuk periode 2015, XL mencatat rugi bersih sebesar Rp 25 miliar yang terutama disebabkan oleh dampak forex dari penguatan US Dollar. Menyesuaikan dampak tersebut, XL mencatat laba bersih yang dinormalisasi sebesar Rp 51 miliar.

XL memulai tahun 2015 dengan menerapkan agenda transformasi yang disebut dengan “3R” (Revamp, Rise & Reinvent), yang telah berjalan sejak awal tahun 2015. Alasan dari transformasi ini bagi XL adalah untuk merespon perubahan pasar yang sangat dinamis dan fokus pada penciptaan nilai (value).

“XL telah mengakhiri tahun 2015 dengan berbagai pencapaian yang baik sebagai hasil atas agenda transformasi. Ini dibuktikan dengan meningkatnya metrik operasional dan keuangan,” tutur Dian. [HBS]

 

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI