Telset.id, Jakarta – Xiaomi menghadirkan pembaruan pada asisten digitalnya yang dijuluki Xiao AI. Disebut sebagai Xiao AI 3.0, asisten virtual ini akan menawarkan opsi suara pria dan memungkinkan pengguna melakukan dialog berlanjut dengan smartphone.
Pembaruan pada Xiao AI 3.0 ini disampaikan langsung oleh Founder dan CEO Xiaomi, Lei Jun dalam konferensi tahunan Mi Developer yang digelar di Beijing, TIongkok.
Seperti kemampuan yang dimiliki oleh Google Assistant, kini Xiao AI bisa menjawab pertanyaan lanjutan yang diberikan pengguna berdasarkan jawaban sebelumnya. Pengguna juga bisa membatalkan jawaban tersebut dan memberikan pertanyaan atau perintah baru.
{Baca Juga: Xiaomi Mi Mix 3 Punya Tombol Xiao AI, Buat Apa?}
Dilansir Telset.id dari VentureBeat, Kamis (21/11/2019), Xiaomi mengklaim bahwa sampai saat ini Xiao AI telah digunakan oleh 49,9 juta pengguna setiap bulannya.
Kabarnya Xiao AI 3.0 ini hanya akan hadir di seri smartphone Xiaomi tertentu. Seperti Xiaomi Mi 9 dan Mi 9 Pro. Pembaruan ini akan diberikan kepada pengguna melalui update software.
Dalam perhelatan Mi Developer, Xiaomi juga menghadirkan sebuah fitur penting untuk menjaga keselamatan penggunanya. Perusahaan teknologi asal Tiongkok tersebut akan menambahkan fitur peringatan dini gempa ke perangkat smartphone dan set-top box.
Xiaomi mengatakan bahwa smartphone berbasis MIUI 11 dan set-top box Mi TV akan dilengkapi dengan sistem peringatan dini gempa.
Perusahaan yang didirikan Lei Jun tersebut mengklaim bahwa sistem ini dapat mengirimkan peringatan sebelum gempa bumi terjadi. Sebelumnya mereka telah lebih dulu meluncurkan fitur ini di provinsi Sichuan, Tiongkok, yang dikenal sebagai salah satu daerah rawan gempa.
{Baca Juga: Smartphone Xiaomi akan Punya Fitur Peringatan Dini Gempa}
Fitur ini pertama kali diujicobakan pada bulan September tahun ini. Mereka bekerja sama dengan Institute of Care-life, sebuah oranisasi yang berbasis di Chengdu dan berfokus pada peringatan bencana alam.
Rencananya, fitur ini akan tersedia untuk semua penggunanya di Tiongkok. Perusahaan mencatat bahwa peringatan darurat ini dapat berfungsi tanpa koneksi internet. Mereka juga menyebut siap untuk berbagi teknologi ini dengan perusahaan lain.
Sayangnya, belum ada informasi akurat soal kapan fitur ini bisa ikut dinikmati para pengguna di luar Tiongkok. Pasalnya fitur ini terbilang cukup penting, terlebih bagi mereka yang berada di daerah rawan gempa. (HLM/IF)
Sumber: VentureBeat