Telset.id, Jakarta – Minggu lalu, Facebook menyatakan akan mengizinkan para karyawan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) hingga Juli 2021 serta mendapat kompensasi USD 1.000 atau sekitar Rp 14,5 juta.
Menurut laporan Fox News, seperti dikutip Telset.id, Selasa (11/08/2020), Facebook memberi kompensasi sebesar Rp 14,5 juta kepada para karyawan untuk biaya barang-barang seperti perlengkapan kantor dan furnitur selama WFH.
“Berdasarkan panduan dari ahli kesehatan dan pemerintah, kami mengizinkan karyawan untuk terus bekerja secara sukarela dari rumah hingga Juli 2021 mendatang,” kata juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan resmi ke media.
{Baca juga: Permintaan PC dan Laptop Meningkat Selama Covid-19}
Perusahaan akan membuka kembali kantor kalau situasi dan kondisi memang sudah memungkinkan. Meski demikian, Facebook tidak berharap untuk melihat menerapkan kerja penuh di kantor di AS atau Amerika Latin pada tahun ini.
Bos Facebook, Mark Zuckerberg, berujar bahwa setengah dari karyawan bisa bekerja dari jarak jauh dalam lima tahun hingga 10 tahun ke depan. Perusahaan sudah mengizinkan karyawan tertentu untuk bekerja penuh dari rumah.
Namun, pekerja Facebook yang pindah secara permanen mungkin akan mendapatkan penyesuaian gaji. Sebab, harga sewa Silicon Valley yang tinggi menjadi faktor dalam paket kompensasi perusahaan yang bermurah hati.
“Kami akan menyesuaikan gaji dengan lokasi Anda bekerja,” kata Zuckerberg. Ia menambahkan bahwa perubahan akan diperlukan untuk pajak dan akuntansi. Akan ada konsekuensi yang berat bagi orang-orang yang tidak jujur.
{Baca juga: Karyawan Facebook dan Google WFH Sampai Akhir Tahun}
Facebook awalnya menetapkan bahwa WFH atau kerja di rumah kerja di rumah sampai akhir tahun 2020 saja. Meski demikian, Facebook tetap memberikan bonus USD 1.000 atau sekitar Rp 15,5 juta kepada para karyawannya.
Bonus itu untuk mendukung kehidupan mereka sehari-hari selama bekerja di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Pengumuman Facebook terkait WFH pun menepis isu sebelumnya yang dikemukakan sang bos, Mark Zuckerberg. Pada April lalu, ia mengatakan bahwa karyawan akan kembali ngantor dalam waktu dekat ketika semuanya normal kembali. (SN/MF)