Telset.id, Jakarta – WeChat bisa sedikit bernapas lega setelah menerima penundaan eksekusi dari hakim pengadilan Amerika Serikat (AS). Hakim AS memberikan putusan sela ganti rugi.
Baru-baru ini dilaporkan bahwa berdasarkan pengumuman Departemen Perdagangan AS, aplikasi buatan perusahaan China, termasuk WeChat, akan dilarang nongol di toko aplikasi AS mulai Minggu (20/9/2020).
{Baca juga: 20 September, Trump Blokir TikTok dan WeChat di AS}
Namun, seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Senin (21/9/2020), WeChat tampaknya berhasil lolos dari larangan pemerintah AS. Pengadilan telah mengeluarkan keputusan hakim untuk memberikan putusan sela ganti rugi.
Hakim AS, Laurel Beeler, di San Francisco memberikan perintah itu menyusul pengguna yang mengajukan gugatan. Ia merasa orang-orang yang mengajukan gugatan telah menunjukkan sikap serius.
Pengguna Menanyakan Tentang Amandemen Pertama
Merujuk laporan, pengguna yang mengajukan gugatan menyampaikan pertanyaan tentang manfaat klaim Amandemen Pertama. Saat ini, aplikasi chatting itu masih dapat diunduh dari toko aplikasi AS meski masih butuh waktu.
Sekadar informasi, WeChat adalah aplikasi populer di China. Di negara tersebut, aplikasi perpesanan lain, termasuk WhatsApp, tidak boleh dipakai. Warga China di AS pun akan kesulitan jika WeChat dilarang.
{Baca juga: Apakah Larangan WeChat Hanya Berlaku di AS?}
Di AS terdapat banyak warga China. Mereka berkomunikasi dengan keluarga di China melalui aplikasi WeChat. Sejauh ini, aplikasi ini telah dipakai oleh lebih kurang 19 juta pengguna aktif harian di Negeri Paman Sam.
Sebelumnya, informasi menyebut bahwa administrasi Presiden Donald Trump blokir TikTok dan WeChat dari toko aplikasi Amerika Serikat (AS), mulai Minggu (20/9/2020) malam waktu setempat.
Dengan kebijakan tersebut, seperti dikutip dari Reuters, warga AS tidak akan bisa mengunduh platform buatan perusahaan China karena kekhawatiran ancaman keamanan nasional.
Pejabat Departemen Perdagangan AS tidak akan melarang transaksi teknis tambahan untuk TikTok hingga 12 November 2020. AS memberi waktu kepada ByteDance untuk kesepakatan operasional TikTok.
Sekretaris Perdagangan AS, Wilbur Ross, mengatakan, larangan unduhan baru dari pemerintahan AS terhadap TikTok dan WeChat masih dapat dibatalkan oleh Trump. Namun, Trump belum memberi aba-aba. [SN/HBS]