Telset.id, Jakarta – NASA mengonfirmasi rencana pendaratan wanita pertama di Bulan dalam misi Artemis pada 2024 mendatang. Konfirmasi itu keluar 18 bulan setelah NASA mengumumkan program Artemis.
Program Artemis mencakup penelitian tentang kemitraan komersial dan peluang ekonomi dalam perjalanan luar angkasa. NASA berharap bisa menempatkan semua penelitian untuk eksplorasi lebih lanjut di Mars.
“Kami akan kembali ke Bulan untuk penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi generasi baru penjelajah. Kami akan membangun momentum menuju langkah manusia pertama di Mars,” jelas NASA.
{Baca juga: Guys! Ternyata Permukaan Bulan Itu “Berkarat” Lho}
Tahun lalu, Wakil Presiden Mike Pence menantang NASA untuk mengirim wanita pertama ke Bulan, Dilansir New York Post, pergeseran tanggal target akan sangat bergantung kepada pematangan teknologi baru.
Dikutip Telset.id, program multifase dimulai dengan misi untuk mendirikan pangkalan manusia di Bulan. Astronot akan bekerja dengan bantuan robot untuk menyelidiki permukaan Bulan.
Nantinya, mereka bekerja menentukan bagaimana peluncuran roket dapat dilakukan dalam gravitasi rendah, tanpa akses ke metode bahan bakar tradisional. Sejauh ini, hanya 65 wanita yang punya hak istimewa ke orbit.
Bulan lalu, NASA mengumumkan bahwa astronot Jeanette Epps dijadwalkan menjadi wanita kulit hitam pertama yang naik ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk ekspedisi enam bulan mulai 2021 mendatang.
{Baca juga: NASA Sewa Perusahaan Swasta untuk Menambang di Bulan}
Sebelumnya, dikabarkan NASA menyewa perusahaan swasta untuk menambang di Bulan. Mereka ingin membeli hasil tambang batu, tanah, dan bahan lainnya guna memacu ekstraksi swasta dari luar angkasa.
Administrator NASA, Jim Bridenstine, mengatakan, rencana itu tidak akan melanggar perjanjian 1967 yang menyatakan bahwa benda langit dan ruang angkasa dibebaskan dari klaim kepemilikan nasional.
Inisiatif tersebut menargetkan perusahaan yang berencana mengirim robot untuk menambang sumber daya Bulan sebagai bagian dari tujuan NASA menetapkan apa yang disebut sebagai “norma perilaku”. [SN/IF]