Telset.id, Jakarta – Regulator antimonopoli Uni Eropa sedang menyelidiki praktik pengumpulan data Google. Komisi Eropa menelaah bagaimana perusahaan raksasa teknologi itu dominan menggunakan dan memonetisasi data.
Disebutkan bahwa saat ini Eksekutif Uni Eropa sedang mencari informasi tentang bagaimana dan kenapa unit Alphabet mengumpulkan data pengguna Google.
{Baca juga: Duh! Google Ternyata Catat Transaksi Belanja Online Pengguna}
“Komisi mengirimkan kuesioner sebagai bagian dari investigasi awal,” ujarnya Dikutip Telset.id dari Reuters Minggu (1/12/2019).
Sebuah dokumen menunjukkan fokus Uni Eropa adalah data terkait layanan pencarian lokal, iklan online, layanan penargetan iklan online, layanan login, browser, dan lain sebagainya.
Komisaris Persaingan Uni Eropa, Margrethe Vestager, telah menjatuhkan denda senilai lebih dari 8 miliar euro kepada Google dalam dua tahun terakhir. Ia juga meminta kepada Google untuk mengubah praktik bisnis.
Google mencoba memberi pembelaan. Google mengaku menggunakan data untuk meningkatkan layanan. Google juga mengklaim bahwa pengguna dapat mengelola, menghapus, dan mentransfer data kapan saja.
Beberapa waktu lalu, Vestager memberi pernyataan mengenai akuisisi Fitbit oleh Google. Ia mengungkapkan kekhawatiran perusahaan lain tentang potensi Google untuk membeli perusahaan data selain Fitbit.
Sekadar informasi, Alphabet milik Google membayar USD 2,1 miliar atau sekitar Rp 29,4 triliun untuk mengambil alih Fitbit. Tujuannya, tak lain, untuk bersaing di pasar alat pelacak kebugaran dan jam tangan pintar.
{Baca juga: Google Ketahuan Lacak Informasi Pengguna Lewat Web Tersembunyi}
Kesepakatan Google dengan Fitbit memang memicu polemik, termasuk desakan untuk menelusuri potensi praktik monopoli. Apalagi, selama ini Fitbit memiliki koleksi data kesehatan yang sangat berharga milik pengguna. [SN/HBS]
Sumber: Reuters