Tingkatkan Sektor Industri, Indonesia Timur Butuh Broadband

20150413_124829JAKARTA – Akses Internet sudah menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat Indonesia sekarang ini, apapun latar belakang demografisnya. Tidak terkecuali di Indonesia, di barat atau di timur, semuanya membutuhkan layanan internet.

Di Indonesia, menurut survei Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dikelola Pusat Kajian Komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia (Puskakom UI) menunjukan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta atau meningkat 23% dibandingkan posisi akhir 2013 yang sebanyak 71,9 juta.

Secara jumlah, memang mayoritas pengguna Internet di Indonesia berada di pulau Jawa dan Bali, yakni 59% atau 52 juta pengguna dan di pulau Sumatra terdapat 18,6 juta pengguna atau 21%. Sedangkan untuk wilayah Indonesia timur seperti Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa tenggara kalau di gabungkan hanya mencapai 18,7% atau 17,4 juta pengguna.

Ketua Umum APJII, Samuel Abriijani, dalam diskusi terbatas bertema “Indonesia Timur Lebih Butuh Broadband” mengatkan, Ada sesuatu yang menarik yakni dilihat berdasarkan perangkat yang digunakan untuk mengakses internet, mayoritas menggunakan telepon seluler, baik di Indonesia barat maupun Indonesia timur. Namun, dilihat dari lamanya para pengguna mengakses internet, rata-rata 35,3% pengguna mengakses internet selama satu jam per hari. Dilihat lebih jauh lagi, ternyata pengguna internet di NTT,NTB, Maluku dan Papua adalah yang paling banyak mengakses internet selama satu jam dibandingkan wilayah lain.

Lebih lanjut Samuel mengatakan, tidak ada perbedaan mencolok antara pengguna internet di Indonesia timur dan barat dalam kategori tingkat pendidikan, yakni mayoritas pengguna internet adalah berpendidikan SMA sederajat dan sarjana S1. Demikian halnya kalau dilihat berdasarkan pekerjaan pengguna internet, baik di Indonesia barat maupun timur rata-rata bekerja sebagai karyawan dan wirausahawan. Hanya saja, di Papua Barat, mayoritas bekerja menggunakan internet sebagai pengusaha, Yakni mencapai 80%, ungkapnya.

Untuk itu kehadiran jaringan kabel serat optik di Indonesia timur akan berdampak pada penyebaran penetrasi internet di Tanah Air.

“Penyebaran penetrasi internet itu dipengaruhi oleh dua faktor, yakni daya beli masyarakat dan juga kesiapan jaringan atau infrastruktur. Jadi, kalau kedua faktor itu sudah terpenuhi, penyebaran penetrasi pun akan lebih cepat lagi,”kata samuel.

Bila jaringan infrastruktur kabel serat optik dan layanan broadband sudah tersedia di Indonesia timur, Samuel yakin, industri broadband di wilayah tersebut akan ikut terdorong. Dan sektor usaha dan industri lain akan berbondong-bondong berinvestasi di Indonesia timur.

“Kalau sudah demikian, apa yang disampaikan Bank Dunia dalam penelitian belum lama ini, bahwa penetrasi broadband sebesar 10% akan meningkatkan PDB sebesar 1,38%, itu akan terealisasi,” kata Samuel. (MS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI