Telset.id, Jakarta – TikTok telah hapus video bunuh diri yang beredar di platform. TikTok juga melarang akun yang berulang kali mencoba mengunggah klip tersebut.
TikTok tidak merinci video itu. Namun, setidaknya dua laporan media mengatakan bahwa video seorang pria yang bunuh diri dengan menembak dirinya telah beredar di TikTok sejak Minggu malam.
“Kami mengetahui bahwa klip bunuh diri yang disiarkan di Facebook baru-baru ini telah beredar di platform lain, termasuk TikTok. Sistem kami telah secara otomatis mendeteksi pelanggaran,” kata TikTok.
{Baca juga: Para Influencer Ketar-ketir Dampak TikTok “Diharamkan”}
Seperti dikutip Telset.id, Rabu (8/9/2020), TikTok tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk menentukan klip video bunuh diri yang dihapus.
Video Bunuh Diri Muncul di Tengah Kemelut TikTok-AS
Video bunuh diri yang muncul di TikTok seakan memperkuat niat Presiden Donald Trump untuk segera menjual operasional TikTok di Amerika Serikat. Ya, selain alasan keamanan nasional, TikTok juga dikritik karena kebijakan moderasi konten.
Ada berbagai perusahaan besar yang berminat untuk membeli operasional TikTok di AS dari Bytedance. Sebut saja, Microsoft, Oracle, bahkan sampai Walmart.
{Baca juga: Sssttt… Walmart Ternyata Mau Ikut-ikutan Akuisisi TikTok}
Bytedance sendiriharus segera mendapatkan pembeli untuk operasional TikTok di Amerika Serikat (AS) sebelum 15 September 2020. Kalau sampai tidak mendapatkan investor, TikTok bakal dilarang.
Microsoft saat ini menjadi favorit untuk mengakuisisi operasional TikTok di AS. Namun demikian, dalam proses pembicaraan yang panjang, selalu ada kemungkinan perusahaan tersebut gagal.
Rencana Bytedance Ketika Larangan Diberlakukan
ByteDance kabarnya sedang menyusun rencana darurat jikalau proses akuisisi berjalan tidak sesuai harapan.
ByteDance meminta kepada insinyur TikTok untuk menyusun rencana tentang cara menutup aplikasi di AS benar-benar memberlakukan larangan.
{Baca juga: ByteDance Siapkan Rencana Hadapi Larangan TikTok}
Perusahaan juga meminta kepada karyawan dan vendor TikTok di AS supaya diberi kompensasi jika terjadi penutupan operasional. Kabarnya, kini sudah berlaku pembekuan perekrutan karyawan.
Keputusan menyetop rekrutmen pegawai dilakukan gara-gara ketidakpastian mengenai masa depan operasional perusahaan di AS. Sejatinya, ByteDance akan senang untuk terus menjalankan TikTok. (SN/MF)