JAKARTA – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengumumkan tuntutan terhadap tiga orang spammer, pelaku pencurian 1 miliar alamat email yang terjadi antara tahun 2009-2012. Menurut paparan ini, warga negara Vietnam Viet Quoc Nguyen membobol delapan provider email, menuai sekitar satu miliar nama dan alamat email. Dalam aksinya, dia dibantu dua rekannya.
Dilansir telsetNews dari The Verge, Sabtu (7/3/2015), alamat email yang dicuri tersebut kemudian digunakan untuk penggunaan marketing spam, dibantu oleh orang kedua. Orang ketiga, membantu proses ini. Sementara Nguyen, yang merupakan tersangka pertama, saat ini masih dalam pencarian alias buron dan menghadapi tuntutan kejahatan komputer.
“Kasus ini memperlihatkan tidak adanya anonimitas dalam hal pencurian data,” tegas Agen Rahasia Reginald Moore.
Kasus ini terkait dengan peretasan yang terjadi pada 2011 lalu di Epsilon Marketing, layanan pemasaran email yang menyimpan seperempat miliar email pada saat itu. Sementara provider email lainnya tidak disebutkan. Tapi kemungkinan, juga merupakan layanan pemasaran email lain.
Data yang diretas dari Epsilon merupakan email layanan dari korporasi, antara lain daftar email dari beberapa partner besar seperti Best Buy, Citibank, dan Wakgreens. Peretasan data email ini memang hanya menghasilkan nilai yang kecil, namun memungkinkan peretasan lebih lanjut di masa mendatang. [AI/IF]