Telset.id, Jakarta – Profesor China yang dituduh sebagai pencuri teknologi dari startup Silicon Valley untuk diberikan kepada Huawei protes kepada hakim federal. Lewat pengacaranya, ia mempertanyakan kenapa kasus tersebut disidangkan di Brooklyn.
Profesor Bo Mao ditangkap bulan lalu di Texas, Amerika Serikat (AS). Para jaksa awalnya mengatakan bahwa Mao harus tetap ditahan dengan alasan risiko potensi melarikan diri. Namun, setelahnya, jaksa tiba-tiba mengubah keputusan.
{Baca juga: Huawei Batalkan Gugatan Terhadap AS, Soal Apa?}
Jaksa berubah pikiran begitu Mao setuju untuk mengesampingkan dakwaan dan membiarkan kasus berlanjut di Brooklyn. Huawei belum didakwa dalam kasus Mao. Akan tetapi, kasus itu dianggap sebagai serangan lain kepada perusahaan asal China itu.
Dikutip Telset dari Reuters, Jumat (13/9/2019), pengacara Mao, Richard Roper, mengaku kepada Hakim Pengadilan Negeri A. Annnelly telah menemukan syarat pembebasan Mao. Ia meminta hakim untuk melihat mosi yang telah diajukan.
Jaksa Penuntut Umum, Alex Solomon, mengatakan bahwa mosi pemindahan berisi informasi penting dan hanya akan dibagikan jika diumumkan. Artinya, ada kemungkinan jaksa punya lebih banyak dakwaan pada sidang yang akan datang.
Sebelumnya, AS menggugat Bao karena diduga mencuri teknologi perusahaan California untuk Huawei. Mao mengaku tidak bersalah di depan pengadilan Brooklyn pada 28 Agustus 2019 atas tuduhan berkomplot melakukan pencurian.
Menurut dokumen pengadilan setempat, Mao menandatangani perjanjian dengan perusahaan teknologi California yang tidak disebutkan namanya untuk mendapatkan papan sirkuit. Ia mengklaimnya untuk penelitian akademis.
{Baca juga: Amerika Tuduh Huawei Penipu dan Pencuri Teknologi}
Namun, ada laporan Huawei sengaja memanfaatkan Mao untuk mencoba mencuri teknologi itu. Dokumen pengadilan juga menunjukkan bahwa kasus Mao terkait dengan raksasa teknologi China itu. Mao adalah profesor di Universitas Xiamen di China. [SN/HBS]