JAKARTA – Menjadi hacker atau peretas tak ubahnya memiliki dua sisi kehidupan. Di satu sisi, seorang hacker bisa dinilai sebagai penyelamat. Di sisi lain, bisa juga menjadikannya sebagai penjahat. Namun, hasil kejahatannya tersebut berguna bagi vendor yang diretas. Bahkan, bisa menghasilkan uang.
Seperti dikutip dari Business Insider, (2/1/2015), tim peneliti keamanan dari Polandia mendapatkan US$ 50.000 dari Google sebagai hadiah untuk menunjukkan celah besar di Google App Engine cloud. Berita ini sendiri disampaikan resmi oleh Google.
Menurut para peneliti tersebut, hadiah ini merupakan hadiah terbesar yang pernah diberikan Google, melalui program “Vulnerability Reward Program” atau umum disebut program “bug bounty.”
Google memang ‘dermawan’ untuk para hacker yang mampu menunjukkan kelemahannya. Google menyiapkan hadiah US$ 2.71828 juta untuk pesta hacker tahunan Pwnium, kontes para hacker untuk meretas Chrome.
Google juga menyiapkan US$ 150.000 untuk peretas Chrome OS PC pasca reboots. Selain itu, Google juga menyiapkan hadiah US$ 150.000 untuk peretas HP Chromebook 11.
Tidak hanya Google yang melakukan hal ini. Microsoft juga mengupayakan hal serupa untuk melindungi bisnisnya. Microsoft memberikan US$ 300.000 untuk kontes peretasan lain di 2014.
Sementara Bugcrowd, startup yang membantu para hacker menemukan “bug bounty”, merilis selusin program bounty dengan hadiah antara US$ 1.000-US$ 1.500 per bug yang ditemukan. Wow! [AI/IF]