Telset.id, JAKARTA – Angka melek internet yang meningkat dan penggunaan data seluler yang makin melesat, membawa berkah bagi PT XL Axiata Tbk. Buktinya, anak usaha Axiata Goup Berhard Malaysia ini mampu meraup untung hingga dua kali lipat perolehan tahun lalu, dengan angka sebesar Rp 740 miliar.
Hal ini diungkapkan Presiden Direktur XL Axiata Dian SIswarini usai mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di kantor X, Jakarta, Jumat (9/3/2018). Menurut Dian, kesuksesan kinerja XL tak lepas dari strategi bisnis yang fokus pada transformasi ke binis data beserta inrastruktur pendukungnya.
“Peningkatan pemakaian data menghasilkan pertumbuhan pendapatan dan perkembangan profitabilitasnya cukup tinggi. Data revenue tahun 2017 mencapai 68% kontribusinya terhadap keseluruhan. Sedangkan revenue dari non data hanya 32%,” tutur Dian.
Suburnya lahan basah data seluler nampaknya semakin menarik minat XL Axiata untuk menggenjot pembangunan jaringan data di berbagai daerah. Bahkan, perusahaan ini cukup nekad untuk tidak membagi dividen untuk para pemegang saham tahun ini supaya bisa terus berinvestasi membangun jaringan data.
Lalu apakah para pemegang saham harus gigit jari? Direktur XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin menegaskan bahwa ini merupakan keputusan yang sudah disejutui bersama dalam RUPS. Para pemegang saham pun diyakini memaklumi bahwa langkah ekspansif ini akan berbuah manis kedepan.
Dia juga memastikan para pemegang saham tidak akan kecewa karena dividen akan diberikan pada periode selanjutnya, dan bisa saja tanpa harus menunggu keputusan RUPS.
“Perseroan tidak bagikan dividen untuk keperluan investasi kedepannya. Capex (belanja modal) tahun ini sebesar Rp7 triliun untuk membangun jaringan dan teknologi informasi (IT),” tukas dia.
[Baca juga: Masyarakat Sumatra dan Sulawesi Kini Bisa Menikmati Layanan 4G LTE XL Axiata]
Sementara itu, Dian mengatakan XL Axiata terus menerapkan strategi lamanya, yakni 3R, Revamp (mengubah), Rise (meningkatkan) dan Reinvent (menemukan kembali) karena dinilai masih cukup relevan.
Dengan strategi tersebut, perusahaan akan tetap bisa menjadi penyedia layanan terkini atau diharapkan bisa menjadi terdepan dalam industri telekomunikasi nasional.
“Fokus kami memperkuat jaringan data, network. Kalau bisa menjadi terdepan dalam coverage, segmen ke pasar yang disasar dan penyelenggara data pilihan pelanggan,” pungkas Dian.[WS/HBS]