Ubah Timeline, Bos Facebook Kehilangan Rp 43,9 Triliun

Telset.id, Jakarta – Bos Facebook, Mark Zuckerberg telah mengubah cara kerja timeline Facebook, yang kini lebih memprioritaskan postingan dari keluarga atau teman terdekat. Namun keputusan tersebut malah merugikan Mark sendiri, karena dirinya mengalami kerugian hingga mencapai USD 3,3 miliar atau sekitar Rp 43,9 triliun. Kenapa?

Dilansir dari Bloomberg, hal tersebut karena nilai saham Wall Street Facebook ditutup turun sebesar 4,5 persen menjadi USD 173,37 atau sekitar Rp 2,3 juta persahamnya pada Jumat lalu.

Penurunan saham Facebook pun akhirnya memangkas harta kekayaan Mark yang sebelumnya USD 77,8 miliar (Rp 1.036 triliun) menjadi USD 74 miliar (Rp 986 triliun).

Penurunan itu juga berdampak pada posisi Mark yang sebelumnya menempati posisi orang keempat terkaya di dunia, menjadi posisi kelima setelah digeser pengusaha asal Spanyol, Amancio Ortega dengan nilai kekayaan USD 75,3 miliar atau sekitar Rp 1.003 triliun.

Sebelumnya, Mark Zuckerberg mengubah cara kerja timeline Facebook dengan memprioritaskan postingan dari keluarga atau teman-teman terdekat saja. Hal tersebut membuat sekitar 2 miliar pengguna Facebook akan melihat lebih sedikit artikel berisi berita, video viral dan konten media lainnya.

[Baca juga: Siap-siap! Zuckerberg akan ‘Bongkar’ Timeline Facebook]

Perubahan ini sendiri termasuk perubahan besar di dunia media sosial terutama untuk karakter Facebook yang telah terbentuk selama bertahun-tahun.

Dijelaskan Mark, alasan Zuckerberg mengubah cara kerja timeline agar para penggunanya memiliki interaksi yang lebih bermakna dan memastikan psikologi mereka tidak tersakiti karena menghabiskan waktu menggunakan Facebook.

“Kami merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan apa yang kami berikan kepada publik bukan hanya sebatas menyenangkan, tetapi juga baik untuk psikologi setiap orang,” kata Zuckerberg di laman akun Facebook-nya.

“Saya sedang mengubah goal yang saya tetapkan kepada tim pengembangan produk Facebook dari fokus memberikan konten yang relevan ke konten yang lebih bermakna untuk interaksi sosial,” sambungnya. (FHP/HBS)

SourceBloomberg

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI