Telset.id, Jakarta – Pembayaran non tunai kini semakin digalakkan seiring semakin masifnya penggunaan layanan broadband di masyarakat, baik di perkotaan maupun desa. Telkomsel menjadi salah satu operator yang ingin memuluskan rencana pemerintah lewat layanan uang digital TCash.
Pemerintah tengah gencar menjalankan program percepatan keuangan inklusif (financial inclusion) dan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) melalui teknologi informasi. Sebagai operator terbesar di Indonesia, Telkomsel menggelar sejumlah program untuk mendukung program pemerintah tersebut.
Untuk itu, Telkomsel menjalin kemitraan dengan berbagai institusi dan perusahaan, sehingga membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat dalam menikmati layanan keuangan, termasuk membantu sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kami cukup yakin bahwa TCash dapat menjadi media yang efektif untuk mewujudkan percepatan inklusi layanan keuangan digital untuk semua masyarakat Indonesia,” kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel di sela-sela berlangsungnya World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Ririek menjelaskan bahwa di Indonesia layanan telekomunikasi seluler telah berkembang dengan pesat selama beberapa tahun terakhir, dimana penetrasi seluler mencapai 130% dari total populasi.
Menurutnya, hal ini menjadi modal awal yang baik untuk perkembangan mobile financial service di Indonesia. Terlebih lagi dengan jumlah pengguna Telkomsel yang mencapai 157 juta pelanggan, jaringan distribusi yang tersebar di lebih dari 400.000 outlet, dan jangkauan network hingga ke pelosok yang mencakup 95% wilayah populasi Indonesia.
Telkomsel telah bekerja sama dengan pemerintah melakukan uji-coba pemanfaatan TCash sebagai alternatif penyaluran non-tunai bantuan pangan dan sosial bersama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Jakarta, Solo, Medan dan Bogor selama bulan Agustus – September 2016, dengan total penerima bantuan sebanyak 1.500 orang.
Hal ini merupakan bagian dari persiapan implementasi penyaluran non-tunai bantuan pangan dan sosial tahun 2017 oleh pemerintah kepada 15 juta penerima bantuan. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan distribusi bantuan sosial secara non-tunai menjadi lebih tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat administrasi.
Di sisi lain, melihat masih tingginya angka populasi masyarakat yang belum terjangkau layanan perbankan (unbanked), Telkomsel juga telah menjalin kerjasama dengan BTPN untuk menghadirkan layanan keuangan hasil kolaborasi TCash dengan tabungan BTPN Wow!
Layanan keuangan ini diharapkan akan memberikan kemudahan bertransaksi dan menabung melalui ponsel, mengkombinasikan kekuatan produk dan jaringan telekomunikasi dengan produk dan jaringan perbankan.
Selain itu Telkomsel juga aktif bekerja sama dengan komunitas-komunitas untuk mengembangkan cash-less ecosystem, seperti dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (MNU) untuk memfasilitasi kebutuhan transaksi jual-beli dan pembayaran secara non tunai melalui layanan TCash bagi 30.000 komunitas Perempuan Nusantara (Penara) dan komunitas Daarut Tauhid.
Ke depannya, layanan ini berpotensi untuk dikembangkan di 3.000 pesantren di Indonesia, serta berbagai komunitas petani maupun komunitas ekonomi menengah ke bawah lain yang belum terjangkau layanan keuangan formal.
“Kami akan terus melakukan pengembangan sehingga produk ini akan memberikan solusi yang tepat, mendorong laju pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah, berdampak sosial yang positif dan pada akhirnya memberi kontribusi bagi Indonesia,” tutup Ririek.
Saat ini pelanggan Telkomsel dilayani oleh 118.000 BTS yang hadir di berbagai penjuru negeri, dimana sekitar 57% diantaranya merupakan BTS broadband (3G/ 4G). Saat ini, jaringan Internet cepat 4G Telkomsel sudah dapat dirasakan di 116 kota di seluruh Indonesia.
Peran TCash dalam percepatan keuangan inklusif dan GNNT di Indonesia ini ditampilkan di acara WIEF ke-12 yang bertemakan ‘Decentralizing Growth, Empowering Future Business’ yang berlangsung 2-4 Agustus di Jakarta. [HBS]