Telset.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memastikan kondisi jaringan telekomunikasi di wilayah yang terkena dampak tsunami Anyer telah pulih 100 persen.
Dalam keterangan resminya, Kominfo menyatakan pada hari keenam pasca tsunami yang membawa dampak di kawasan Pantai Barat Provinsi Banten dan Lampung Selatan, seluruh jaringan telekomunikasi telah pulih 100%.
“Seluruh layanan telekomunikasi seluler telah dapat digunakan secara normal oleh masyarakat di sekitar lokasi terdampak,” kata Plt. Kabiro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, dalam keterangan pers yang diterima Telset.id, Sabtu (29/12/2018).
Menurut Ferdinandus, berdasarkan pantauan Kominfo pasokan listrik untuk kebutuhan BTS ditopang dengan genset dan mobile backup power site yang disediakan oleh operator telekomunikasi.
“Meskipun ada sebagian BTS yang belum bisa on air karena tidak ada pasokan listrik dari PLN serta sulitnya akses ke lokasi, layanan telekomunikasi masih bisa diakses dengan normal karena dapat dipenuhi atau di-cover dari BTS lain yang ada di sekitarnya,” jelas Ferdinandus.
{Baca juga: Pasca Tsunami Anyer, Kominfo: Layanan Seluler Berfungsi Normal}
Sedangkan hasil pantauan terhadap jaringan backbone dari Telkom, semua dalam kondisi normal. Dengan begitu, kini masyarakat masih tetap bisa menggunakan layanan telekomunikasi dengan normal.
Selain mengabarkan kondisi jaringan, pihak Kominfo juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada, serta tidak menyebarkan hoaks atau informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya berkaitan dengan bencana.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo melalui akun twitter mengabarkan update terakhir tentang jumlah korban tsunami yang melanda wilayah Anyer dan Lampung.
{Baca juga: Kominfo Temukan Dua Konten Hoaks Terkait Tsunami Anyer}
Sutopo mengatakan bahwa data sementara hingga 24 Desember 2018 pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi.
Diperkirakan jumlah korban masih akan bertambah, karena hingga kini upaya pencarian korban masih terus dilakukan di wilayah terdampak. [NM/HBS]