Sepanjang 2016, Uber Rugi Triliunan Rupiah

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – General Manager Uber Amerika Serikat (AS) Rachel Holt membeberkan sepanjang tahun 2016, Uber secara global berrhasil menorehkan perkembangan yang baik dalam pertumbuhan bisnis mereka. Di beberapa negara, Uber berhasil mengalami kenaikan yang signifikan.

“Kami beruntung karena bisnis kami sehat dan terus tumbuh. Kami memiliki cukup ruang untuk berubah di sisi manajemen, akuntabilitas, kebudayaan, organisasi, dan hubungan dengan para sopir,” ujar Holt seperti dikutip dari laman BusinessInsider.co.id.

Namun demikian, Holt juga tak memungkiri bahwa sepanjang 2016 kondisi Uber secara global masih dalam zona merah. Tak tanggung-tanggung, mereka mengaku rugi hingga US$ 2,8 miliar, atau setara dengan Rp 37,2 triliun.

Bagi sebagian pengamat, keuputusan Uber untuk merilis keadaan keuangan mereka sangat mengejutkan. Padalah sebagai perusahaan privat, mereka tidak wajib mengumumkan keadaan keuangan mereka ke publik.

Namun Bolt mengaku, keputusan ini diambil untuk mengembalikan dan meningkatkan kepercayaan investor, karyawan internal, dan pihak lain. Hal ini dikarenakan beberapa waktu lalu Uber sempat diterpa masalah yang mencoreng nama persuahaannya.

Kerugian ini sendiri juga diluar kerugian yang dialami oleh Uber di China. Pasalnya di negeri berjuluk tirai bambu tersebut, Uber mengalami kerugian hingga USD 1 miliar atau setara dengan Rp 13 triliun, sehingga diprediksi sepanjang 2016 Uber mengalami kerugian hingga USD 3,8 milair atau sekitar Rp 50,2 triliun. [NC/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI