Satelit SATRIA-1 Capai Orbit, Siap Berikan Internet di Daerah 3T

Telset.id, Jakarta – BAKTI Kominfo mengumumkan bahwa Satelit SATRIA-1 sukses memasuki orbit geostasioner dan menempati orbit di 146 derajat Bujur Timur (BT) atau tepat di atas Pulau Papua.

Melalui keterangan resmi yang diperoleh pada Kamis (02/11/2023), Direktur Utama BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar menjelaskan bahwa usai SATRIA-1 mencapai orbit, BAKTI Kominfo terus mempercepat penyediaan remote terminal ground segment di lokasi-lokasi layanan publik yang nantinya akan diintegrasikan dengan space segment SATRIA-1.

“Lokasi-lokasi yang akan menerima akses internet dari SATRIA-1 telah diterima dan diverifikasi BAKTI Kominfo kepada Kementerian atau pemerintah daerah terkait,” ujar Fadhilah.

Bersamaan dengan itu Satelit SATRIA-1 akan menjalani tahapan In-Orbit Testing (IOT) pada awal November untuk memeriksa performa satelit terutama untuk subsistem payload. Setelah itu, SATRIA-1 akan menjalani proses integrasi dengan sistem ground dan uji coba end-to-end agar siap beroperasi.

“Untuk sampai pada tahap operasi penuh pada akhir Desember 2023, SATRIA—1 akan menjalani tahapan selanjutnya yaitu sesi integrasi dan pengujian segmen satelit dan segmen ruas bumi,” ungkapnya.

Dilaporkan pula kalau seluruh proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter maupun Carrier System Monitoring (CSM) SATRIA-1 di 11 gateway atau stasiun pengendali di Bumi saat ini telah dirampungkan.

Demikian pula kegiatan On Site Acceptance Test (OSAT) untuk perangkat RFGW maupun CSM juga telah dirampungkan. OSAT merupakan kegiatan pengetesan dan pengecekan site guna memastikan kesiapan perangkat sebelum beroperasi. Kegiatan OSAT di setiap lokasi dilakukan terhadap perangkat RFGW serta CSM.

“Hadirnya SATRIA 1 akan meningkatkan konektivitas layanan publik dan layanan pemerintah, termasuk di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T),” jelas Fadhilah.

Dengan beroperasinya Satelit SATRIA 1 dapat segera mengkoneksikan titik-titik layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.

Sekaligus secara bertahap mengurangi kesenjangan akses broadband internet yang disebabkan beragam kondisi geografis dan kondisi masyarakat Indonesia yang cukup menantang dalam penyediaan jaringan teresterial.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI