Telset.id, Jakarta – Samsung baru saja mengumumkan hasil kuartalan kedua kemarin, dan kali ini Samsung di nobatkan sebagai perusahaan paling menguntungkan di dunia.
Tidak itu saja, Samsung juga mencatatkan hal lainnya yakni Samsung berhasil menyalip Intel yang selama 24 tahun sebagai pembuat chip berbasis semikonduktor terbesar di dunia. Samsung kini telah melompati Intel dengan membukukan pendapatan yang lebih tinggi serta keuntungan operasional selama Q2 2017.
Raksasa elektronik Korea Selatan secara konsisten mengembangkan teknologi penyimpanan DRAM dan flash baru. Namun, yang membantu Samsung menjadi raja chip semikonduktor adalah dengan cepat merespon perubahan di industri.
Pasalnya Intel tidak bisa membuat chipset yang cukup berhasil untuk perangkat mobile, sehingga gagal memanfaatkan segmen smartphone, tablet, dan perangkat mobile lainnya.
Di Kuartal dua Bisnis chip Samsung membukukan pendapatan $ 15 miliar dan laba operasional sebesar $ 7,1 miliar untuk Q2 2017, yang merupakan peningkatan dari laba operasional Q2 2016 sebesar $ 2,4 miliar.
Alasan dibalik kenaikan laba operasional ini adalah meningkatnya permintaan akan DRAM dan SSD server. Intel melaporkan pendapatan sebesar $ 14,8 miliar dan laba operasi sebesar $ 3,8 miliar untuk periode yang sama.
“Mengingat kekuatan Samsung hari ini dalam memori flash, saya tidak terkejut Samsung melampaui Intel dalam pendapatan semikonduktor, ” kata Patrick Moorhead, analis utama dari Moor Insights & Strategy.
Sementara Intel terjebak untuk mengembangkan CPU untuk laptop, PC, dan server, Samsung melakukan diversifikasi portofolionya dengan mengembangkan chipset untuk ponsel cerdas, tablet, dan perangkat mobile lainnya. Ini juga membuat perbaikan signifikasi pada chip penyimpanan UFS dan SSD serta produk DRAM. Evo dan Evo Pro lineup solusi SSD adalah salah satu yang terbaik di dunia. (MS)