Rudiantara Ingatkan ‘Emak-emak’ Jangan Nyebar Hoax

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Penyebaran berita palsu kini sudah sangat mengkhawatirkan, karena dilakukan dengan sangat masif. Tak hanya menyasar anak muda, kini “emak-emak” alias ibu-ibu juga menjadi sasaran para pelaku penyebar hoax.

Indikasi penyebaran hoax yang menyasar para ibu-ibu pun mendapat perhatian Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Menkominfo mengingatkan agar para ibu-ibu juga harus lebih waspada dan jangan gampang termakan berita palsu atau hoax, dan bahkan ikut menyebarkannya.

Rudiantara menjelaskan sedikit terkait ciri-ciri konten yang berpotensi bersifat Hoax. Hal ini menanggapi terkait adanya konten-konten hoax di media sosial seperti WhatsApp yang sering dibagikan secara massif.

“Ciri-ciri hoax itu antara lain, kalau ditulis selalu mengatasnamakan golongan tertentu. Ciri kedua, biasanya di bawahnya ada tulisan ‘ayo viralkan’. Kalau dapat pesan WhatsApp seperti ini gak perlu di forward,” tutur Rudiantara di Kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (26/8/2018).

Baca juga: Kominfo Resmi Blokir Situs SkandalSandiaga

Dia juga memberi pesan khusus kepada ibu-ibu yang sering berselancar di media sosial. Rudiantara menghimbau agar mereka mengingat ciri-ciri pesan hoax tersebut, karena bisa menimbulkan fitnah.

“Apalagi ini isinya tidak benar maka itu fitnah. Ngapain buang-buang pulsa. Kasih tahu nanti ibu-ibu atau emak-emak jangan buang-buang pulsa gitu, loh,” kata Rudiantara.

Kementerian Kominfo sendiri berencana akan menciptakan konten cek fakta untuk memberantas konten hoax yang banyak tersebar di internet. Menurut Rudiantara, akan ada konfirmasi dari pihak Kominfo terkait keabsahan beberapa informasi yang beredar di internet.

Baca juga: Berantas Hoax, Kominfo Bikin “Konten Cek Fakta”

“Nanti akan diumumkan secara berkala bahwa yang ini (berita) hoax atau asli, nanti ada contohnya,” ujar Rudiantara di acara Peluncuran 41 Buku Literasi Digital.

Meski nantinya Kominfo akan bekerja sendiri, namun Rudiantara yakin jika Kominfo mampu memilah informasi yang ada di internet. Alasannya, Kominfo telah memiliki mesin Artificial Intelligence System (AIS), yang sebelumnya telah dipakai untuk menghapus konten radikalisme.

“Kominfo memiliki kemampuan untuk itu karena ada mesin AIS. Jadi secara berkala (publikasi konten cek fakta) mungkin akan diberikan seminggu sekali dulu. Tapi nanti semakin sering frekuensinya,” ucapnya.

Baca juga: Kominfo Minta Mendsos Hapus Video Pengeroyokan Suporter Persija

Rudiantara belum bisa memastikan kapan konten tersebut akan berjalan. Tetapi dia meyakini bahwa konten yang akan dibuat oleh Kominfo tidak hanya memberikan penilaian tetapi juga memberikan informasi pembanding.

“Kalo saya pengennya sih secepatnya bisa secara regular sampaikan ke publik. Jadi kami tidak akan memberi cap bahwa ini adalah hoax saja, tapi kami ingin masyarakat dibuat pintar,” ucap Rudiantara. [NM/HBS]

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI