Telset.id, Jakarta – Operator seluler XL Axiata akan melakukan penerbitan saham baru (rights issue) untuk membayar kembali pinjaman dari pemegang saham Axiata Group sebesar USD 500 juta, atau setara Rp 13,57 miliar.
XL Axiata baru saja selesai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (10/3/2016). Rapat tahunan itu telah menyetujui dan menerima laporan tahunan direksi perseroan. Pemegang saham juga telah menyetujui untuk penerbitan saham baru XL.
Presiden Direktur XL Dian Siswarini mengatakan, bahwa XL akan menerbitkan 265 juta lembar saham baru untuk membayar pinjaman dari induk usahanya Axiata Group sebesar USD 500 juta. Rencana rights issue ini telah disetujui oleh lebih dari 99% pemegang saham yang hadir (84,1%) dalam RUPS Tahunan dan Luar Biasa XL Axiata.
Penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) melalui mekanisme penawaran umum terbatas II sebanyak-banyaknya 2.75 miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Jumlah dana yang akan diterima sehubungan dengan penambahan modal dengan HMETD ini, seluruhnya akan digunakan untuk pembayaran atas utang perseroan kepada Axiata selaku pemegang saham XL.
“Harga untuk right issue masih menunggu persetujuan OJK dulu. Mungkin akhir April atau paling lambat awal Mei akan diumumkan,” kata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Direktur and Chief Financial Officer XL dalam paparan publik RUPS Tahunan dan Luar Biasa.
Proses penerbitan rights issue diharapkan selesai pada semester pertama tahun ini. Harga saham akan ditentukan dan ditetapkan secara bersama oleh XL dan para pembeli siaga. Diskon harga saham diperkirakan tidak lebih dari 20% TERP (theoretical ex-rights issue) atau harga teoritis saham pada tanggal penetapan harga.
Selanjutnya, rapat juga menyetujui untuk tidak menyisihkan cadangan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015 dengan mengacu kepada rugi usaha dan Pasal 70 UU No. 40 Tahun 2007.
Rapat pun menyetujui seluruh normalized net profit untuk dijadikan laba ditahan karena nilainya tidak signifikan untuk dijadikan dividen per lembar saham. Hal ini mengacu kepada kebijakan dividen perseroan dan besaran nilai laba tahun berjalan.
Jual Menara
Selain akan melakukan rights issue, XL juga memastikan menjual 2.500 menaranya. Penjualan menara ini juga akan digunakan untuk pembayaran utang pada Axiata.
Menurut Adlan, saat ini sudah ada beberapa perusahaan peminat yang telah mengambil dokumen tender. Tapi Adlan masih bungkam soal nama-nama perusahaan yang berminat membeli menara milik XL.
“Menara yang akan dilepas hanya 2.500 saja, dan ini penjualan yang terakhir. Kami tidak akan menjual lagi 4.000 menara yang tersisa, karena sangat krusial untuk core jaringan kami,” ujar Adlan.
Sebelumnya, pada akhir 2014 lalu XL juga telah menjual 3.500 menaranya kepada Solusi Tunas Persada senilai Rp 5,6 triliun. Uang dari hasil penjualan menara itu juga digunakan untuk membeli Axis. [HBS]