Telset.id, Jakarta – Selama musim libur 2017, penjualan smartphone anjlok secara global tercatat 408 juta unit atau turun 5,6 persen dibanding kuartal IV-2016. Penurunan itu baru pertama kali terjadi sejak 13 tahun terakhir.
Sepeti dilansir Slashgear, kali terakhir penjualan smartphone mengalami penurunan terjadi pada 2004 silam. Artinya, sejak saat itu, rekapitulasi pemasaran gawai tak pernah merosot. Namun, semuanya berakhir pada kuartal IV-2017, karena penjualan smartphone anjok untuk pertama kalinya sejak 2004.
Menurut Direktur Riset Gartner, Anshul Gupta, dua faktor yang mengakibatkan angka penjualan ponsel pintar anjlok adalah peningkatan selera konsumen. Kini, mereka (konsumen) cenderung memilih membeli smartphone berkualitas dan tahan lama.
Gupta menyebutkan bahwa para konsumen kini mulai “alergi” belanja perangkat murah, karena smartphone kurang berkualitas atau murahan bakal cepat rusak dan harus membeli lagi yang baru.
“Permintaan terhadap smartphone berkualitas dengan konektivitas 4G dan fitur kamera yang lebih baik terus menguat. Konsumen jadi jarang membeli peranti baru. Itulah sebabnya penjualan telepon pintar mengalami penurunan,” kata Gupta.
Yang lebih menarik, kemerosotan penjualan ponsel pintar ternyata juga dialami oleh dua raksasa, Samsung dan iPhone. Keduanya kalah dari Huawei dan Xiaomi yang mengalami peningkatan penjualan masing-masing 3 juta dan 13 juta. Kendati demikian, Samsung tetap nangkring di posisi teratas penjualan terbanyak pada 2017.
Tak kalah menarik, Nokia perlahan tapi pasti mulai mengembalikan nama di kancah telepon pintar dunia. Penjualan Nokia pada kuartal IV-2017 melejit, mengalahkan produk Google, Asus, Sony, Lenovo, dan lainnya.
[Baca juga: Penjualan Ponsel Nokia Libas HTC, Sony, dkk]
Berdasarkan data yang dibagikan lewat Twitter oleh seorang analis lembaga riset Counterpoint, Neil Shah, Nokia berhasil terjual 4,4 juta unit pada periode waktu tersebut. Nokia menguasai pangsa pasar global sebesar satu persen di Q4 2017 lalu, dan menghuni posisi 11 secara global.
Hasil positif yang diraih Nokia secara global, tentu berdampak pada peruntungan mereka di berbagai negara. Misalnya saja di Inggris, Nokia sukses menjadi merk smartphone terbesar ketiga di kuartal terakhir tahun 2017.
Sementara di Rusia, Vietnam dan beberapa negara Timur Tengah, merk yang baru saja meluncurkan Nokia 8 di Indonesia berhasil tempati posisi kelima.
Itu baru sebatas penjualan smartphone saja. Jika dikalkulasikan dengan penjualan feature phone, Nokia telah resmi menjadi perusahaan ponsel terbesar keenam dengan total pangsa pasar sebesar 5% secara global. Itu karena Nokia berhasil menjual 20,7 juta unit feature phone secara global.
Nokia sendiri saat ini tengah berusaha comeback, dan siap mengancam para pemain global lainnya. Sejumlah perangkat flagship dengan teknologi terbaru telah disiapkan untuk dapat bersaing di pasar global.
[Baca juga: 3 Smartphone Nokia yang Debut Sebelum MWC 2018]
Beberapa smartphone flagship yang disiapkan menjadi jagoan Nokia di tahun ini akan diperkenalkan di perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2018 pada awal Maret nanti. Kabarnya, di ajang tersebut Nokia akan memperkenalkan Nokia 7 Plus, Nokia 9, dan Nokia 6 (2018). (SN/HBS)