Telset.id, Jakarta – Samsung baru saja merilis pendapatan mereka di kuartal pertama 2017. Nampaknya raksasa elektronik asal Korea Selatan tersebut sedang mengalami penjualan yang kurang menggembirakan, khususnya divisi smartphone yang mengalami penurunan.
Dilasnir dari laman Sammobile, Samsung berhasil mengukuhkan pendapatan sebesar US$ 8,7 miliar, atau setara dengan Rp 115,8 triliun. Nilai ini hampir menyamai prediksi yang dilontarkan oleh mereka pada awal April yang lalu yang sebesar US$ 8,8 miliar, atau sekitar Rp 117,1 triliun.
Pedapatan terbesar Samsung kali ini berasal dari departemen semi konduktor dan layar mereka. Penualan kedua departemen ini dilaporkan sangat mendongkrak jumlah pendapatan Samsung.
Namun sayangnya, pendapatan mereka di bidang penjualan ponsel pintar menurun. Banyak pihak yang menduga hal ini disebabkan mereka harus memotong harga flagship mereka sebelumnya, yakni Galaxy S7 dan S7+.
Langkah ini dilakukan oleh mereka karena tingginya minat pembeli dua flagship terbaru mereka, yakn Galaxy S8 dan S8+.
[Baca Juga : Jangan Kaget, Harga Galaxy S8 Harusnya Cuma Rp 4 Jutaan]
Di sisi lain, mereka tetap optimis di kuartal kedepan, penjualan dan pendapatan dari departemen ponsel pintar akan terus meningkat. Hal ini dikarenakan mereka yakin, penjualan Galaxy S8 dan s8+ akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. [NC/HBS]