Telset.id, Jakarta – XL Axiata melaporkan kinerja perusahaan sepanjang tahun 2020. Selama tahun 2020, pendapatan XL Axiata naik 3% dibandingkan tahun lalu (YoY) menjadi Rp 26,018 triliun. Namun, labanya tercatat menurun menjadi Rp 679 miliar.
Dari keterangan resmi yang diterima pada Selasa (16/2/2021), operator ini berhasil mencatat pertumbuhan bisnis di tengah pandemi Covid-19.
Selain naiknya pendapatan YoY, raihan ini diikuti oleh peningkatan pendapatan layanan XL Axiata mencapai lebih dari 6% YoY serta peningkatan EBITDA sebesar 31% YoY.
Dalam laporannya, kontribusi tertinggi terhadap pendapatan XL Axiata didapat dari layanan data yang mencapai 92% dengan penetrasi smartphone mencapai 89% yang merupakan tertinggi secara industri.
Sementara untuk rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran yang diraih XL Axiata, cenderung meningkat dari Rp 35.000 menjadi Rp 36.000 per pelanggan di tahun 2020 ini.
{Baca juga: XL Axiata Sukses Gelar Uji Coba Open RAN di Ambon}
Akan tetapi, pendapatan yang naik tidak dibarengi dengan jumlah laba dari XL Axiata. Tahun 2019 lalu, XL berhasil meraih laba Rp 712,58 miliar dan tahun 2020 jumlah laba malah menurun menjadi Rp 679 miliar.
Sedangkan untuk beban operasional per akhir 2020, turun sebesar 15% YoY yang didorong oleh berkurangnya beban infrastruktur hingga 30% YoY dimana hal ini sebagai hasil dari adopsi IFRS 16.
Interkoneksi dan beban langsung lainnya juga turun 25% YoY terutama interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan trafik layanan SMS dan Voice. Sementara itu, beban pemasaran menurun 8% YoY.
Disampaikan Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, sepanjang tahun 2020 perusahaan berfokus pada keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan otomatisasi sambil terus membangun keintiman dengan pelanggan.
“Kami terus membangun keintiman dengan pelanggan dengan memastikan kedua merek yaitu XL dan AXIS mencapai Net Promotor Score (NPS) yang kuat pada segmen pelanggan yang menjadi target melalui beragam produk sesuai kebutuhan,” tutur Dian.
“Terkait pandemi, kami memastikan kelangsungan bisnis perusahaan tidak terganggu dengan menerapkan adaptasi pada normal baru,” sambungnya.
Infrastruktur dan Trafik Data XL Axiata
Pada sisi jaringan, trafik data sepanjang tahun 2020 meningkat 47% YoY dari 3.320 Petabyte menjadi 4.869 Petabyte. Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan yang meningkat dari 56,88 juta menjadi 57,89 juta.
Realokasi kapasitas 3G ke 4G yang dipercepatan selama periode satu tahun di 2020 juga dilakukan perusahaan seiring dengan penurunan trafik pengguna layanan 3G yang hanya mencapai kurang dari 10% dari total trafik data.
Meskipun demikian, upaya mengurangi umur aset 3G yang berguna sejalan dengan tujuan untuk menghasilkan penghematan deapresiasi yang akan meningkatkan profitabilitas di masa depan.
{Baca juga: Panduan Lengkap Cara Registrasi Kartu XL dan Cara Unreg}
Sepanjang 2020, XL Axiata juga menghadirkan sejumlah penawaran produk dan layanan baru bagi pelanggan. Contohnya seperti XL Xtra Unlimited Turbo dan Unlimited 1 Jam bagi pelanggan prabayar serta Prio Flex dan myPRIO Unlimited bagi pascabayar.
Untuk pelanggan AXIS, ada juga produk baru seperti Edu-Pack, Owsem 48GB + Unlimited Games 30 hari, dan Bronet 24 Jam 8GB selama 7 hari.
Masih dalam laporan pendapatan yang sama, XL Axiata pun membeberkan rapor mereka terkait pembangunan infrastruktur jaringan. Sampai akhir 2020, XL Axiata telah memiliki lebih dari 144 ribu BTS atau meningkat sekitar 11% YoY. Dari total ratusan ribu BTS XL, sekitar 54.297 merupakan BTS 4G dan tersebar di 458 kota/kabupaten. (NM/MF)