Telset.id, Jakarta – Saat ini telah terjadi sengketa hukum yang melibatkan perseturuan antara Lenovo dan Asus, karena Lenovo telah mengajukan gugatan pelanggaran paten teknologi kepada Asus.
Bukan sebuah rahasia lagi bahwa kasus pelanggaran paten sering terjadi dalam industri teknologi, hampir banyak perusahaan teknologi telah mengalami permasalahan ini atau terkait hal ini,
Yang paling baru mengalami masalah ini adalah antara Lenovo dan Asus. Dalam gugatan yang diajukan Lenvoo menyebutkan tuduah yang dilakukan Asus mencakup pelanggaran paten terkait perangkat lunak, perangkat keras, dan konektivitas di berbagai produk.
- Akibat Pelanggaran Paten Nokia, Vivo Dilarang Jualan di Jerman
- Huawei dan Ericsson Akhiri Sengketa dengan Perjanjian Paten
Dilansir Telset dari Gizmochina pada Kamis (23/11/2023), Dalam gugatan tersebut Lenovo telah mengklaim bahwa Asus sudah menggunakan paten teknologi miliknya tanpa izin resmi.
Teknologi tersebut mencakup metode untuk mengurangi langkah transmisi data, teknik manajemen daya LAN bangun nirkabel, fitur pengguliran diagonal dua jari, dan desain engsel yang memungkinkan laptop diubah menjadi tablet.
Sebagai tanggapan, Lenovo telah mengajukan gugatan terhadap Asus di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California, meminta ganti rugi atas hilangnya keuntungan dan perintah yang mencegah Asus untuk menggunakan lebih lanjut teknologi yang dipatenkannya.
Lenovo juga telah meminta Komisi Perdagangan Internasional AS (ITC) untuk mengeluarkan perintah pengecualian terbatas yang melarang impor produk Asus yang melanggar patennya ke pasar Amerika Serikat.
Asus belum menanggapi gugatan Lenovo, namun Lenovo menyatakan bersedia melakukan negosiasi perjanjian lintas lisensi dengan Asus untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
Namun sejauh ini Asus menolak tawaran tersebut. Hasil dari perseturuan ini akan mempunyai dampak yang signifikan bagi kedua perusahaan.
Jika Lenovo menang, Asus akan terpaksa berhenti menggunakan teknologi yang disengketakan atau membayar royalti kepada Lenovo atas penggunaannya. Hal ini berpotensi merusak reputasi dan posisi pasar Asus. Di sisi lain, jika Asus menang, Asus akan dapat terus menggunakan teknologi tersebut tanpa batasan apa pun.
BACA JUGA:
- Makin Panas, Xiaomi Berupaya Batalkan Paten Panorama Huawei
- Lenovo Rilis Monitor 3D Canggih, Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang
Namun hingga saat ini masih belum diketahui perusahaan mana yang akan memenangkan permasalahan ini, jadinya kita perlu menunggu masalah ini diselesaikan di pengadilan dan melihat bagaimana dampaknya di waktu yang akan datang.