Telset.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto berencana ingin menyerahkan Operator Satelit L-Band ke Badan Usaha. Hal ini dikatakan usai memimpin Rapat Koordinasi Khusus Tingkat Menteri di Kantornya pada Selasa (16/10/2018) lalu.
Pada pernyataannya Wiranto sudah membuat tim gabungan untuk menyeleksi badan usaha yang akan menangangi Satelit L-Band tersebut.
“Sementara ini kita membentuk satu tim gabungan untuk melakukan satu evaluasi, verifikasi dari beberapa badan usaha yang sementara ini menyatakan bersedia untuk mengambil alih sebagai operator dari Kemhan,” kata Wiranto.
Baca Juga : Kominfo Kerahkan 100 Telepon Satelit ke Palu dan Donggala
Wiranto mengatakan bahwa rencana itu merupakan langkah pemerintah dengan mempertimbangkan banyak hal dan demi kebaikan bersama untuk Indonesia.
“Saya melaksanakan rapat koordinasi dengan para menteri terkait adanya pengadaan satelit L Band, orbit 123 derajat bujur timur yang sudah kita rencanakan untuk bisa kita adakan lewat kemampuan Kemhan. Tetapi satu dan lain hal, ternyata kita memang harus mengambil kebijakan baru untuk menyerahkan operator itu tidak di Kemhan, tapi di badan usaha lain yang bukan pemerintah,” jelasnya.
Wiranto mengatakan, Kepala BKPM Thomas Lembong akan mengecek bagaimana kekuatan finansial badan usaha tersebut. Sementara dari sisi teknis, Menteri Kominfo Rudiantara akan mendalami kemampuan teknis serta pengalaman badan usaha itu.
Baca juga: Gara-gara Peta Satelit, Belgia akan Tuntut Google
“Intinya kita masuk dalam satu proses yang adil, fair, tidak merugikan pemerintah, dan tidak membahayakan APBN kita,” ucap Politisi Hanura tersebut.
Sementara itu, Rudiantara menjelaskan bahwa hanya ada 8 slot orbit dari sekitar 300-an slot orbit yang L Band, Low orbit.
“Jadi semua ingin ambil ini, apalagi yang di luar negeri, karena coverage-nya bisa sampai dengan seluruh Asia Tenggara, Tiongkok Selatan, sebagian Pasifik sampai ke Filipina. Secara teknis memungkinkan untuk punya coverage yang sangat luas,” terangnya.
Rudiantara mengungkapkan, sudah ada empat badan usaha yang dievaluasi dan sedang dipersempit menjadi beberapa variabel. Pertama dari kemampuan pengalaman, kemampuan teknis, dan kemampuan keuangan. Kemudian bagaimana model bisnisnya, siapa pasarnya, sehingga jangan sampai juga gagal.
Baca juga: Luncurkan Satelit Perubahan Iklim, California “Melawan” Trump?
“Nanti kalau gagal yang repot saya juga, nanti tidak bisa meluncur karena gagal, marketnya tidak ada, nanti urusannya saya lagi, Kominfo lagi, gagal lagi meluncur. Itulah variabel utama. Terus komitmennya, terus mau gak mereka mengalokasikan berapa persen kapasitasnya untuk digunakan pemerintah,” jelasnya.
Satelit L Band memiliki manfaat yang cukup besar. Satelit tersebut bisa digunakan untuk komunikasi bergerak, di mana tanpa menggunakan seluler pun, bisa dilakukan komunikasi antar ponsel di manapun dengan menggunakan antena yang lebih panjang. Satelit tersebut juga dapat digunakan untuk membantu komunikasi maritim, dan vessel monitoring system. [NM/HBS]