Telset.id,Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan pemerintah khususnya Kominfo dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan rintisan yang sudah mapan itu supaya mendaftar di bursa saham.
Dengan demikian, perusahaan lokal itu bisa menambah modal sekaligus meningkatkan standar kinerja mereka sesuai dengan standar internasional untuk mendulang investor besar domestik dan asing melalui penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO).
“Makanya saya berharap unicorn-unicorn lainnya berani masuk ke Bursa Efek Indonesia,” kata Menkominfo dalam keterangan resminya, Senin (16/7/2018).
Rudiantara mengaku senang dan memuji sikap para pimpinan, terutama Direksi NFC Indonesia karena memutuskan masuk ke pasar modal. Langkah ini diharapkan bisa segeria diikuti startup dan unicorn lainnya.
“NFCX ini adalah perusahaan jasa teknologi informasi, digital dan telekomunikasi di Jakarta. (Ini) merupakan perusahaan kedua (unicorn) yang melantai di bursa,” ungkapnya.
Saat ini terdapat empat perusahaan rintisan yang menyandang gelar unicorn di Indonesia, antara lain Go-Jek, Bukalapak, Tokopedia dan Traveloka. Namun belum semua perusahaan bernilai tinggi itu yang membuka kepemilikannya untuk umum melalui bursa saham.
Baca juga: Tujuh Startup Lokal Dapat Investasi Rp 710 Juta, Siapa Saja?
Oleh karena itu Menkominfo memberikan apresiasi terhadap NFC karena berani menjual kepemilikan usahanya ke public melalui IPO. Dengan masuknya perusahaan startup ke bursa, maka Unicorn dinilai patut mencontohnya dengan segera melalukan lPO mengingat memiliki nilai dan modal lebih tinggi.
“Walaupun mereka belum unicorn, tapi ada keberanian masuk ke bursa di Indonesia,” katanya menandaskan. [WS/HBS]