Telset.id, Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari dunia teknologi dan hiburan digital, Bobby Kotick, mantan CEO Activision Blizzard, dikabarkan tertarik untuk akuisisi platform video populer, TikTok.
Langkah ambisius ini tidak hanya menjadi salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah, tetapi juga memiliki potensi untuk mengubah lanskap media sosial global, terutama di tengah ketegangan politik antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Isu ini bermula dari keputusan pemerintah AS yang ingin melarang TikTok kecuali ByteDance, perusahaan induknya yang berbasis di Tiongkok, menjual platform tersebut. TikTok, yang saat ini bernilai sekitar $84 miliar (setara dengan Rp1.260 triliun), menjadi sorotan utama karena kekhawatiran terkait keamanan data pengguna.
BACA JUGA:
- Activision Segera Rilis Game World of Warcraft di Android dan iOS
- Kanada Minta TikTok Hentikan Operasi Demi Keamanan
Dalam situasi politik yang terus memanas, langkah ini memberikan tekanan besar pada ByteDance untuk membuat keputusan penting sebelum pemerintahan baru di AS mengambil alih.
Bobby Kotick melihat peluang besar di tengah kontroversi ini. Setelah sukses memimpin Activision Blizzard, ia kini mengarahkan pandangannya pada platform media sosial yang telah menjadi fenomena global.
Namun, rencana ini tidak sederhana. Kotick harus menunggu hingga situasi politik di AS lebih stabil sebelum mengambil langkah nyata. Jika TikTok tetap dilarang di AS, membeli platform ini bisa menjadi risiko besar, seperti membeli restoran waralaba dengan sebagian besar lokasi yang dipaksa tutup.
Namun, Kotick memiliki keunggulan. Ia dikenal memiliki hubungan baik dengan pendiri ByteDance, Zhang Yiming, dan memiliki koneksi yang kuat di pasar Tiongkok. Hal ini memberinya peluang lebih besar dibandingkan calon pembeli lainnya jika ByteDance benar-benar memutuskan untuk menjual TikTok.
Namun, belum ada jaminan bahwa ByteDance akan melepas aset utamanya tersebut. Sama seperti Kotick, ByteDance juga menunggu perkembangan politik di AS untuk menentukan langkah selanjutnya.
Akuisisi TikTok oleh Bobby Kotick akan menjadi salah satu peristiwa terbesar dalam industri teknologi. Namun, keputusan ini tidak hanya soal uang. Selain mempersiapkan dana besar untuk pembelian, Kotick juga harus mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap operasional TikTok, baik di AS maupun secara global.
Jika berhasil, akuisisi ini bisa membuka era baru bagi TikTok, dengan potensi integrasi konten gaming dan media sosial yang lebih mendalam.
BACA JUGA:
- Kembali Beroperasi, Ini Cara Belanja di TikTok Shop Indonesia
- Waduh! TikTok Ternyata Sadar Punya Dampak Buruk Buat Remaja
Keputusan ini tetap berada dalam ketidakpastian, tetapi satu hal yang pasti: langkah ini menunjukkan ambisi besar Bobby Kotick untuk terus memimpin inovasi di industri digital. Apakah rencana ini akan terwujud atau tidak, dunia akan terus memantau perkembangan terbaru dari saga antara TikTok, ByteDance, dan AS.
