Laba Alphabet di Q2 2018 Capai Rp 46 Triliun

Telset.id, Jakarta – Nampaknya denda sebesar US$ 5 miliar atau setara Rp 72 triliun dari Komisi Antimonopoli atau Antitrust Uni Eropa tidak mempengaruhi kinerja Alphabet, induk perusahaan Google. Pasalnya, Alphabet meraup laba bersih hingga US$3,2 miliar atau mencapai Rp 46 triliun pada kuartal kedua tahun ini.

Menurut ZDnet, Selasa (24/7/2018), pendapatan non-GAAP (standar akuntansi umum) sebesar US$ 4,54 atau sebesar Rp 66 ribu per saham dengan pendapatan US$ 32,7 miliar atau mencapai Rp 475 triliun, termasuk biaya akuisisi Traffic (TAC).

Sedangkan penghasilan yang disesuaikan, tidak termasuk denda Komisi Eropa, adalah sebesar US$ 11,75 Rp 170 ribu per saham. Wall Street melihat pendapatan rata-rata Alphabet pada Q2 US$ 9,54 atau sekitar Rp 138 ribu per saham dengan pendapatan US$ 32,2 miliar atau mencapai Rp 468 triliun.

Pendapatan bersih diluar TAC diperkirakan mencapai US$ 25,6 milyar atau setara Rp 372 triliun. Alphabet menghasilkan pendapatan sedikit di atas target dengan mencatat US$ 26,28 miliar atau sekitar Rp 381 triliun termasuk TAC. Biaya akuisisi Traffic menyedot 23 persen dari pendapatan iklan Google.

Sementara itu pendapatan Google, yang meliputi cloud, perangkat lunak dan produk pengelolaan data perusahaan, mengaitkan sebagian besar penjualan di Q2 dengan pendapatan US$ 32,5 miliar. Pendapatan Google lainnya, yang sekarang termasuk bisnis thermostat cerdas Nest, mencapai US$ 4,23 miliar atau sekitar Rp 61 triliun.

Pendapatan perusahaan Alphabet lain dalam grup Other Bets, diperkirakan mencapai US$ 145 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun dengan kerugian operasional naik menjadi US$ 732 juta atau sekitar Rp 10 triliun.

Alphabet baru-baru ini memindahkan proyek internet balon Loon dan inisiatif drone otonom Wing di bawah grup Other Bets, bersama Waymo, Fiber, Verily dan pakaian cybersecurity Chronicle.

Google biaya per klik, yang merupakan berapa banyak dari setiap klik iklan, menurun 22 persen dibanding tahun lalu dan 10 persen dibanding kuartal sebelumnya. Pendapatan total iklan perusahaan tercatat US$ 28,1 miliar atau sebesar Rp 408 triliun, naik dari US$ 22,7 miliar atau sekitar Rp 330 triliun pada tahun lalu.

Terkait denda Komisi Eropa, Google juga diwajibkan untuk menyetop tindakan pelanggarannya ini dalam 90 hari atau terancam didenda hingga 5 persen dari rata-rata perputaran harian Alphabet di seluruh dunia.

Untuk itu, Google akan mengajukan banding keputusan Komisi Eropa. Saham Alphabet naik sekitar lima persen dalam perdagangan setelah jam kerja. [WS/HBS]

Sumber: ZDNet

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI