Telset.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Teknologi Informasi (BAKTI) akan merelokasi dua titik layanan akses pemancar dan penerima satelit (VSAT) di Posko ESDM Siaga Bencana dan Bhayangkara Pamenang.
Relokasi ini merupakan upaya Kominfo untuk meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi untuk penanganan gempa Lombok di NTB.
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Noor Iza menjelaskan VSAT yang akan dipasang di Posko ESDM Siaga Bencana di Kantor Kecamatan Pemenang, Lombok Utara itu merupakan relokasi dari layanan Internet VSAT di SMPN 1 Pemenang yang statusnya off air karena kondisi bangunan sekolah rusak terdampak bencana gempa.
Sementara layanan internet VSAT di Kantor Desa Pemenang yang statusnya off air direlokasi ke Posko Bhayangkara Pemenang, Lombok Utara.
Baca juga: Kominfo: Masyarakat Kurang Paham Proses Kerja Perangkat Telekomunikasi
“Layanan akses internet di SMPN 1 Pemenang dan Kantor Desa Pemenang adalah layanan akses internet yang dipasang secara permanen, namun saat ini dalam kondisi off air karena gempa bumi,” ujar Noor Iza dalam keterangan resmi Kominfo, Sabtu (17/8/2018)
Dia mengklaim kondisi layanan telekomunikasi secara umum sudah pulih, meskipun masih ada kendala utama yang masih dihadapi, yakni pasokan listrik dari PLN yang di beberapa lokasi masih sering padam.
Hingga hari Jumat pukul 12:00 WIT, lanjut dia, tercatat sudah 922 base station site 2G, 3G dan 4G dari 944 base station yang terdampak gempa bumi sudah bisa digunakan dan beroperasi. Masih ada 0,36% atau 22 base station. Akhir bulan ini seluruh base station ditargetkan sudah bisa digunakan semua.
“Di Gilimeno, BTS sudah bisa digunakan setelah penggantian modul rectifier. Sementara di Bayan dan Sembalun sudah bisa digunakan lagi setelah mobilisasi dan pemasangan genset portable,” imbuh dia.
Baca juga: Kominfo Tambah 21 Telepon Satelit di Wilayah Lombok
Sementara itu, Noor juga menegaskan pemantauan terhadap kapasitas jaringan, redirect coverage dan penyelesaian gangguan terus dilakukan untuk memastikan layanan telekomunikasi berlangsung lancar.
“Berdasarkan pemantauan Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Mataram, ditemukenali beberapa konstruksi bangunan di sekitar BTS dalam kondisi tidak aman, namun demikian bangunan itu sudah dibawah pengawasan aparat sehingga dapat dilakukan mitigasi agar tidak memengaruhi keberadaaan BTS,” tandasnya. [WS/HBS]