Telset.id, Jakarta – Kementerian Kominfo memastikan bahwa jaringan telekomunikasi baik internet, SMS, dan panggilan telepon di wilayah NTT tetap beroperasi dengan normal pasca gempa bumi yang terjadi pada Selasa (14/12/2021).
Kominfo telah menerima laporan dari operator seluler mengenai kondisi infrastruktur mereka pasca gempa bumi dengan magnitudo 7,4 di Flores Timur, NTT yang terjadi kemarin.
Menurut laporan dari Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, dan Telkom, tidak ada infrastruktur yang mengalami kerusakan imbas bencana gempa bumi. Artinya jaringan internet dan lainnya tetap aman dan beroperasi di sana.
“Sesuai laporan yang diterima oleh Kementerian Kominfo dari operator seluler, tidak ada infrastruktur telekomunikasi yang terdampak akibat gempa yang terjadi,” kata juru bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi.
Baca juga: 19 BTS Operator Terdampak Gunung Semeru Meletus
“Keseluruhan jaringan para operator seluler masih menunjukkan status aman dan tidak ada site Base Transceiver Station (BTS) yang down atau off,” sambungnya.
Meskipun demikian, Kementerian Kominfo akan terus melakukan pengawasan terhadap ketersediaan jaringan internet, serta layanan telepon dan SMS di area yang terdampak gempa bumi NTT. Kominfo juga akan melakukan langkah pemulihan terhadap infrastruktur telekomunikasi apabila diperlukan.
“Menkominfo Johnny G. Plate telah memerintahkan jajaran Kementerian Kominfo terkait untuk segera melakukan pengawasan kualitas jaringan telekomunikasi di area NTT dan menindaklajuti kendala penyediaan layanan jaringan telekomunikasi pasca gempa,” tutur Dedy.
Gempa Bumi Mengguncang NTT
Baca juga: Layanan Telkomsel Tetap Stabil di Majene dan Mamuju
Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 mengguncang Kabupaten Flores Timur, NTT. Besarnya gempa dirasakan di 9 kabupaten di Provinsi NTT, 3 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, dan 6 kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Lalu gempa bumi juga mengakibatkan 134 rumah mengalami rusak berat dan 212 lainnya rusak ringan. 3 unit gedung sekolah, 2 tempat ibadah, 1 rumah jabatan kepala desa dan 1 pelabuhan juga mengalami kerusakan.
Data korban luka ada sebanyak 7 orang. Mereka terdiri dari 6 orang warga Kabupaten Kepulauan Selayar dan 1 orang warga Kabupaten Manggarai di NTT. Hingga saat ini sekitar 770 orang mengungsi dan belum ada laporan korban jiwa. (NM/MF)