Telset.id, Jakarta – Kementerian Kominfo buka suara mengenai dugaan kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia. Saat ini Kominfo sedang menyelidiki kasus dugaan kebocoran data tersebut.
Melalui keterangan resmi yang diterima pada Jumat (21/5/2021), Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan usai kasus tersebut terungkap di media sosial.
“Merespon dugaan kebocoran data pribadi 279 juta penduduk Indonesia, Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kominfo langsung melakukan penelusuran dugaan kebocoran data pribadi tersebut,” ujar Dedy.
{Baca juga: Kominfo Blokir 3.640 Konten Ujaran Kebencian, Termasuk Joseph Zhang}
Namun hingga Kamis malam (20/5/2021), tim Kominfo belum dapat menyimpulkan soal kebocoran data pribadi dalam jumlah yang masif seperti yang diduga.
“Kesimpulan ini diambil setelah dilakukan beberapa tahap pemeriksaan secara hati-hati terhadap data yang beredar,” sambung Dedy.
Hingga kini penyelidikan masih terus dilakukan secara mendalam. Selain itu, Kominfo akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menelusuri dugaan kasus kebocoran ratusan juta data penduduk Indonesia.
“Penelusuran dan penyelidikan masih akan terus dilakukan secara mendalam dan perkembangan hasil penyelidikan akan disampaikan kemudian. Kominfo juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Dedy.
279 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor
Sebelumnya masyarakat dihebohkan dengan kabar mengenai kebocoran data milik 279 juta penduduk Indonesia di forum hacker Raid Forums. Nama institusi BPJS Kesehatan pun dikaitkan dengan kasus kebocoran data ini.
Kasus bermula saat pengguna Telegram dengan nama akun kotz1234567 membuat geger dunia maya setelah dia mengaku memiliki 279 juta data penduduk Indonesia dan menjualnya di forum hacker Raid Forums.
Kabar ini tentu sangat mengejutkan, karena 279 juta data penduduk Indonesia yang bocor tersebut diduga telah dijual oleh akun kotz1234567 pada 12 Mei lalu di Raid Forums.
Akun tersebut mengaku data penduduk Indonesia yang dijualnya terdiri dari nama lengkap, nomor KTP, nomor telepon, alamat, email, dan NID.
Tak hanya itu, menurut informasi yang beredar, data yang dijual itu termasuk data gaji setiap orang hingga penduduk yang sudah meninggal dan termasuk data akun Facebook, Instagram, hingga AskFM.
{Baca juga: 279 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor, Dijual di Forum Hacker}
Untuk membuktikan data yang bocor itu valid, dia bahkan memberikan 1 juta sampel data gratis untuk diuji dari 279 juta data penduduk. Dia memberikan tiga tautan yang bisa diakses oleh siapapun untuk mengunduh sampel data tersebut beserta password untuk diuji.
Menariknya, akun tersebut menjual data penduduk Indonesia di forum hacker Raid Forums menggunakan bitcoin. Akun kotz1234567 mengatakan bahwa dia menjual 279 juta data yang bocor itu seharga 0,15 bitcoin atau jika dirupiahkan sekitar Rp 87 jutaan.
Dugaan bocornya 279 juta data penduduk Indonesia ini mendadak viral di Twitter, setelah banyak warganet yang mencuitkan kasus kebocoran data penduduk tersebut.
Tudingan banyak ditujukan kepada BPJS Kesehatan yang diduga sebagai instansi yang terlibat dalam kasus kebocoran data ini.
Menanggapi tudingan itu, pihak BPJS Kesehatan mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan penelusuran untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan.
{Baca juga: Duh! 5,8 Juta Data Pengguna RedDoorz Bocor di Dark Web}
“Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya,” kata Kepala Humas BPJS Kesehatan Iqbal Anas Ma’ruf dalam pernyataan resminya yang diterima Telset, Kamis (20/5/2021). (NM/MF)