279 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor, Dijual di Forum Hacker

Telset.id, Jakarta – Seorang pengguna Telegram dengan nama akun kotz1234567 membuat geger dunia maya setelah dia mengaku memiliki 279 juta data penduduk Indonesia dan menjualnya di forum hacker Raid Forums.

Kabar ini tentu sangat mengejutkan, karena 279 juta data penduduk Indonesia yang bocor tersebut diduga telah dijual oleh akun kotz1234567 pada 12 Mei lalu di Raid Forums.

Akun tersebut mengaku data penduduk Indonesia yang dijualnya terdiri dari nama lengkap, nomor KTP, nomor telepon, alamat, email, dan NID.

Tak hanya itu, menurut informasi yang beredar, data yang dijual itu termasuk data gaji setiap orang hingga penduduk yang sudah meninggal dan termasuk data akun Facebook, Instagram, hingga AskFM.

{Baca juga: Duh! 5,8 Juta Data Pengguna RedDoorz Bocor di Dark Web}

Untuk membuktikan data yang bocor itu valid, dia bahkan memberikan 1 juta sampel data gratis untuk diuji dari 279 juta data penduduk. Dia memberikan tiga tautan yang bisa diakses oleh siapapun untuk mengunduh sampel data tersebut beserta password untuk diuji.

Menariknya, akun tersebut menjual data penduduk Indonesia di forum hacker Raid Forums menggunakan bitcoin. Akun kotz1234567 mengatakan bahwa dia menjual 279 juta data yang bocor itu seharga 0,15 bitcoin atau jika dirupiahkan sekitar Rp 87 jutaan.

Diduga Data BPJS yang Bocor

Dugaan bocornya 279 juta data penduduk Indonesia ini mendadak viral di Twitter, setelah banyak warganet yang mencuitkan kasus kebocoran data penduduk tersebut.

Tudingan banyak ditujukan kepada BPJS Kesehatan yang diduga sebagai instansi yang terlibat dalam kasus kebocoran data ini. Menanggapi tudingan itu, pihak BPJS Kesehatan mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan penelusuran untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan.

“Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya,” kata Kepala Humas BPJS Kesehatan Iqbal Anas Ma’ruf dalam pernyataan resminya yang diterima Telset.id, Kamis (20/5/2021).

{Baca juga: 2,3 Juta Data Pemilu 2014 Milik KPU Diduga Bocor}

Iqbal lebih jauh menjelaskan bahwa pihaknya telah menerapkan keamanan maksimal dengan sistem pengamanan berlapis untuk melindungi data para peserta layanan BPJS Kesehatan, dengan

“Kami konsisten memastikan keamanan data para peserta layanan kami dilindungi sebaik-baiknya. Dengan big data kompleks yang tersimpan di server, kami memiliki sistem pengamanan data ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS,” jelas Iqbal. [HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI