Telset.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sedang memantau kasus alat hack buatan Candiru asal Israel yang menyerang organisasi sipil Indonesia. Pasalnya kasus tersebut merupakan bentuk ancaman siber ke warga Indonesia.
Dilansir Telset dari laman resmi Kominfo pada Selasa (20/7/2021), Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menjelaskan bahwa kasus alat hack Windows buatan Candiru menjadi perhatian serius pemerintah.
Alasannya karena pemerintah berkewajiban untuk melindungi masyarakat Indonesia, dari segala gangguan informasi dan transaksi elektronik termasuk ancaman siber yang dilakukan oleh Candiru.
Baca juga: Kominfo Refarming Frekuensi 2,3 GHz untuk Maksimalkan Layanan 5G
“Menteri Komunikasi dan Informatika memberikan perhatian serius pada upaya pemantauan terhadap beragam ancaman siber di Indonesia termasuk ancaman siber, Candiru,” ujar Dedy.
“Peraturan perundang-undangan mengamanatkan agar pemerintah melindungi kepentingan umum dari segala jenis gangguan informasi dan transaksi elektronik,” tambah Dedy.
Dedy juga menyatakan bahwa saat ini Kominfo terus berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), untuk memantau perkembangan kasus ancaman siber yang dilakukan oleh kelompok hacker tersebut.
“Temuan tersebut selalu dikomunikasikan dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk di antaranya Badan Siber dan Sandi Negara,” ungkap Dedy.
Belajar dari kasus ini Dedy berharap semoga masyarakat Indonesia bisa menjaga keamanan data pribadinya secara mandiri.
{Baca juga: Kominfo Minta Operator Jangan Jual Kartu SIM Prabayar Aktif}
“Kami juga turut mengimbau masyarakat untuk terus menjaga keamanan gawai dan data pribadinya, dengan terus memperbarui password secara berkala dan memasang fitur Multi-Factor Authentication pada aplikasi yang mengelola data pribadi,” harap Dedy.
Alat Hack Israel Serang Organisasi Sipil
Sebelumnya Microsoft menemukan adanya kelompok asal Israel bernama Candiru yang berusaha membuat alat hack Windows dan turut menjual tools tersebut ke khalayak umum.
Dari laporan Citizen Lab, Candiru berhasil membuat alat hack untuk menembus sistem operasi Windows. Tak hanya itu, kelompok tersebut juga menjual eksploitasi perangkat lunak tersebut.
“Salah satu dari banyak produk intelijen yang dijual oleh industri rahasia yang menemukan kelemahan pada platform perangkat lunak umum untuk klien mereka,” tulis laporan Citizen Lab.
Baca juga: Alat Hack dari Israel Targetkan Organisasi Sipil, Termasuk Indonesia
Analisis teknis oleh peneliti keamanan merinci bagaimana alat peretasan buatan Candiru bisa menyebar ke seluruh dunia dan digunakan oleh banyak pelanggan yang tidak disebutkan namanya.
Bahkan, alat hack Windows buatan Israel ini digunakan untuk menargetkan berbagai organisasi masyarakat sipil, termasuk kelompok pemberontak asal Saudi Arabia dan beberapa outlet berita asal Indonesia.
Kasus ini yang membuat Kominfo akhirnya melakukan pemantauan dengan BSSN, untuk melindungi warga negara Indonesia dari ancaman siber. [NM/HBS]