Kominfo Siapkan Kebijakan Dorong Akselerasi Jaringan 5G

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT
Table of contents

Telset.id, Jakarta – Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan bahwa Kementerian Kominfo sedang menyiapkan kebijakan dan infrastruktur pendukung untuk mendorong akselerasi jaringan 5G di Indonesia.

Dilansir Telset dari laman resmi Kominfo pada Kamis (10/12/2020) pemerintah sedang menyiapkan beberapa kebijakan untuk mendorong percepatan jaringan 5G di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia telah menginisiasi beberapa kebijakan dan tindakan afirmatif untuk mendorong percepatan pengenalan 5G di Indonesia,” ujarnya di acara International Virtual Conference: Indonesia 5G Roadmap & Digital Transformation.

“Kami percaya bahwa kami harus bekerja keras untuk melaksanakan tugas besar kami dalam mengadopsi teknologi baru, untuk meningkatkan produktivitas kami melalui jaringan 5G dalam waktu dekat,” sambungnya.

{Baca juga: Menkominfo Prediksi Proyek Satelit SATRIA-1 Molor dari Jadwal}

Tidak hanya menyiapkan kebijakan saja, Kominfo membangun infrastruktur pendukung yang dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo.

Kominfo melalui BAKTI telah membangun lebih dari 348 ribu kilometer kabel serat optik darat dan bawah laut. Termasuk lebih dari 12 ribu kilometer Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring BAKTI Kominfo.

Indonesia juga telah membangun lebih dari 500 ribu base transceiver station (BTS) dan memanfaatkan 9 satelit untuk memenuhi kebutuhan domestik akan konektivitas yang memadai.

Kominfo juga berencana untuk meluncurkan High-Throughput Satellite 150 Gbps SATRIA-1 yang dijadwalkan pada kuartal ketiga tahun 2023.

“Infrastruktur digital terus diperbaiki, termasuk di semua desa yang belum terjangkau koneksi 4G. Tugas utama untuk memastikan 4G yang memadai, dapat diakses, dan terjangkau sebagai dasar untuk mengembangkan jaringan 5G tetap relevan,” ungkapnya.

Kemudian Johnny juga menegaskan saat ini Kominfo sedang berupaya untuk mempercepat inisiatif alokasi spektrum 5G.

Upaya itu dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan spektrum frekuensi 2.047 MHz guna pemanfaatan jaringan seluler broadband baik 4G maupun 5G pada tahun 2024 di semua lapisan.

“Sangat penting untuk menanam dan menumbuhkan kembali spektrum 5G untuk memenuhi permintaan spektrum frekuensi 2.047 MHz. Band kandidat yang ada dan yang baru di lapisan cakupan (di bawah 1 GHz): 700/800/900 MHz,” tutur Johnny.

“Kemudian lapisan kapasitas (antara 1-6 GHz): 1.8/2.1/2.3/2.6/3.3/3.5 GHz, dan lapisan data super (di atas 6 GHz): 26/28 GHz,” jelasnya.

Uji Coba Jaringan 5G

Ilustrasi BTS 5G (Istimewa)

Menteri Johnny menyatakan pemerintah dan operator seluler telah melakukan 10 uji coba penerapan jaringan 5G sepanjang 2017-2019. Uji coba itu ditujukan untuk mempelajari potensi aplikasi dan kasus penggunaan layanan 5G.

Selama masa uji coba, jaringan 5G digunakan untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh melalui interaksi holografik, operasi jarak jauh, IoT untuk kota pintar, dan kendaraan otonom selama ASIAN Games 2018.

“Pada tahun 2020, Indonesia memfokuskan uji coba ke-11 untuk menjajaki kemungkinan koeksistensi antara jaringan 5G dan Fixed Satellite Service (FSS) untuk digunakan di pita 3,5 GHz,” jelasnya.

Johnny menyadari upaya penerapan jaringan 5G akan menuntut belanja modal yang besar khususnya untuk penyediaan small-cell densification 5G serta ekosistem digital yang canggih.

Kominfo menyiapkan kebijakan dan infrastruktur untuk mendorong jaringan 5G (Foto : Kominfo)

Oleh karena itu, politisi Partai Nasdem itu menyatakan ibu kota negara baru Indonesia ini akan menjadi kota kandidat terbaik dan potensial untuk menerapkan 5G pertama di Indonesia.

“Selain dari beberapa kawasan industri dan area publik dengan lalu lintas tinggi yang mungkin juga dimungkinkan,” ungkap Johnny.

{Baca juga: Kominfo Lelang Frekuensi 2,3 GHz, Indonesia Sambut 5G!}

Sebelumnya demi memuluskan penyelenggaraan layanan 5G di Indonesia, Kominfo mulai membuka lelang pita frekuensi 2,3 GHz. Kominfo telah membuka seleksi pengguna pita frekuensi radio 2,3 GHz pada rentang 2360 – 2390 MHz.

Dengan lelang pita serta upaya untuk mendorong jaringan 5G, diharapkan jaringan generasi kelima ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Indonesia di semua sektor kehidupan. [NM/HBS]

SourceKominfo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI