Telset.id, Jakarta – Layanan suara berbasis 4G LTE dirasa perlu segera diimplementasikan di Indonesia. Pasalnya, banyak operator di beberapa negara maju yang sedang atau bahkan sudah menggelar layanan ini. Seberapa pentingkah layanan suara berbasis 4G LTE bagi Indonesia?
Seperti diketahui, VoLTE atau Voice over LTE merupakan sebuah layanan voice berbasis data dan berjalan di jaringan 4G LTE. Layanan ini juga memanfaatkan skema paket switching yang tentunya tidak akan menurunkan sinyal 4G pengguna ketika sedang melakukan panggilan voice.
Hal ini tentunya berbeda dengan skema panggilan lawas yang masih memanfaatkan circuit switching yang menyebabkan signal 4G pengguna harus turun ke 3G, atau bahkan 2G ketika sedang melakukan panggilan voice.
Hadirnya layanan VoLTE di Indonesia juga akan semakin mempermudah para operator dalam melakukan perawatan dari infrastruktur mereka. Seperti diketahui, saat ini para operator setidaknya minimal perlu me-maintance dua teknologi, yakni 2G dan 4G, dengan catatan BTS 3G para operator sudah di switch pindah ke teknologi 4G.
Dengan hanya me-maintance satu infrastruktur untuk semua layanan mereka, yakni voice dan data, tentunya para operator akan lebih efisien dalam hal perawatan. Disinggung mengenai hal ini, Roberto Saputra, Direktur Smartfren membenarkan kemungkinan hal tersebut.
“Dengan hanya melakukan maintanance pada 4G saja, tentunya kami akan lebih efisien dalam hal perawatan,” ucap Roberto kepada Telko.id, Rabu (17/2/2016).
Namun, ia juga menjelaskan bahwa saat ini mereka belum akan melakukan subtitusi terhadap teknologi 3G yang mereka miliki. Roberto mengungkapkan bahwa masih banyak revenue Smartfren yang berasal dari jaringan EVDO mereka.
Sekedar informasi, Smartfren adalah operator 4G pertama di Indonesia yang akan meluncurkan layanan VoLTE dalam waktu dekat ini.
Alasan lain perlunya pengimplementasian VoLTE di Indonesia adalah dari segi kualitas, dimana layanan VoLTE menjanjikan kualitas suara yang Full HD, dengan menghilangkan berbagai macam noise yang timbul ketika melakukan panggilan telepon.
Tidak seperti panggilan voice konvensional, layanan VoLTE juga dapat menghadirkan fitur video call dengan set up yang sederhana. Pengguna juga tidak perlu khawatir dengan kuota data mereka yang terkuras, karena operator akan membebani pengguna dengan tarif pulsa biasa.
Pengguna juga tidak perlu khawatir ketika sedang melakukan pengunduhan data ketika sedang ada panggilan masuk. Pasalnya, pengguna masih bisa menerima panggilan melalui VoLTE tanpa khawatir kecepatan download mereka turun. Pengguna juga tak perlu khawatir konektifitas Internet-nya terputus, seperti halnya yang terjadi pada panggilan konvensional.
Pengguna juga dapat melakukan set up panggilan dengan lebih cepat. Terbukti, ketika Tim Telko.id melakukan pengujian VoLTE milik Smartfren, hanya membutuhkan waktu kurang dari 3 detik untuk set up panggilan.
Di negara lainnya seperti India, pengimplementasian VoLTE sudah bukan isapan jempol belaka. Pada Kamis (11/2) lalu, regulator telekomunikasi India telah merekomendasikan amandemen yang cocok di lisensi telekomunikasi, untuk membuka jalan bagi sistem interkoneksi yang terjadi pada IP atau tingkat protokol internet antar operator berlisensi.
Sayangnya, hingga saat ini di Indonesia belum diberlakukan satuan tarif interkoneksi untuk layanan VoLTE. Hal ini menjadi hambatan sekaligus tantangan bagi para operator untuk merealisasikan layanan VoLTE di Indonesia.
Diharapkan, dengan Smartfren yang sudah berani meluncurkan layanan ini, akan ada keberanian dari operator lain untuk segera mengkomersialisasikan layanan VoLTE di Indonesia.
Selain itu, diharapkan juga akan lebih banyak handset yang mendukung layanan ini dengan harga yang terjangkau dan sesegera mungkin di buat peraturan tarif interkoneksi. [AK/HBS]