Telset.id, Jakarta – Elon Musk mempunyai banyak rencana untuk masa depan. Rencana-rencana besar Musk kemungkinan bisa mengorbankan bisnis intinya, yakni Tesla.
Tesla didirikan oleh teman-teman Musk pada 2003, setahun setelah pendirian SpaceX. Tapi, misi Tesla untuk menciptkan mobil listrik ke pasaran belum bisa terealisasi.
Pada 2006, Musk menginvestasikan 10 juta dolar Amerika Serikat (AS) di perusahaan energi surya milik sepupunya, SolarCity. Pada waktu hampir bersamaan, Tesla meluncurkan model Roadster pertama.
SolarCity
Tesla Roadster disebut-sebut sebagai simbol masa depan mobil sport ramah lingkungan. Cuma sehari usai merilis Tesla Roadster, Musk mengungkapkan rencana induk perusahaan.
Menurut laporan CNBC, Musk ingin membangun mobil yang berharga lebih terjangkau. Ia menggunakan Tesla untuk memasarkan produk energi berkelanjutan lainnya.
Pada 2008, Musk telah mengambil alih Tesla Motors dan menduduki jabatan sebagai CEO. Pada 2010, Tesla menjadi perusahaan milik publik. Ambisi Musk pun terus tumbuh.
Pada 2012, kekayaan bersih Musk mencapai 1 miliar dolar AS. Pada 2013, Musk meluncurkan desain untuk sistem transportasi baru yang disebut Hyperloop.
Hyperloop
Hyperloop menggunakan tabung hampa untuk membawa penumpang dengan kecepatan hingga 600 mph. Insinyur Tesla dan SpaceX bekerja sama untuk merilis desainnya secara publik.
Setelah menghentikan sementara produksi, Musk akan menjalankan lini perakitan 24/7 untuk memenuhi target Tesla Model 3. Musk telah menjanjikan sebuah mobil otonom pada akhir tahun ini.
Musk optimistis proyek Tesla akan menguntungkan pada kuartal ketiga dan keempat 2018. Pada 2019, 2020, 2021, dan seterusnya, apa saja target Musk? Bisa jadi, ia akan menghancurkan Tesla. [SN/HBS]